Network
KABAR TASIKMALAYA - Cerita pilu dari dunia pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya sepertinya tidak pernah ada habisnya. Mulai dari fasilitas yang tidak memadai hingga bangunan sekolah yang rusak, menjadi permasalahan yang belum bisa diselesaikan hingga saat ini.
Kondisi menyedihkan bahkan dialami oleh puluhan siswa yang bersekolah di SDN Tamanggung, Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya.
Pada minggu pertama ini mereka kembali ke sekolah yang tidak memiliki mebeler seperti kursi dan meja belajar. Alhasil, mereka pun harus belajar dengan cara "ngagepor" atau duduk lesehan di lantai atau "dadapangan" tanpa beralaskan tikar atau karpet.
Kondisi ini bahkan telah berjalan selama hampir 10 tahun. Di mana sejak tahun 2014 lalu, meja dan kursi yang biasa dipakai para siswa mulai banyak yang rusak dan tidak pernah ada peremajaan. Akhirnya, para siswa terpaksa belajar secara lesehan di lantai.
Baca Juga: Begini Curahan Hati Ibu Guru SDN Asal Tasikmalaya yang Bikin Video Dukungan Kepada Prabowo - Gibran
"Sudah cukup lama, sejak tahun 2014. Mebeler sekolah, seperti bangku dan kursi di sekolah ini sudah pada rusak dan tidak bisa dipergunakan. Siswa pun terpaksa belajar lesehan di lantai tanpa alas duduk," papar Operator Sekolah sekaligus Guru SDN Tamanggung, Asep Sugianto, Selasa (9/1/2023).
Kini semua mebeler berupa kursi dan bangku yang sudah dalam kondisi rusak parah tersebut, disimpan dengan cara ditumpuk di gudang. Sementara pengajuan mebeler baru yang diajukan pihak sekolah hingga kini tidak ada realiasasi.
Akibat tidak ada perlengkapan belajar di kelas tersebut, kini para siswa kelas IV dan kelas V harus belajar dengan lesehan atau belajar di lantai. Sedangkan untuk kelas lainnya yakni kelas I, II, III dan VI, menggunakan mebeler kursi dan meja yang sudah diperbaiki seadanya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Maarten Paes, Kiper Klub FC Dallas yang Kini Siap Membela Timnas Indonesia
