Mereka tidak mau terjebak dengan kepentingan tertentu yang justru berpotensi menciderai demokrasi itu sendiri. "Sebagai intelektual, civitas akademika sudah seharusnya menyerukan pelaksanaan pemilu damai dan aman. Mereka dengan caranya diyakini akan mengedukasi masyarakat agar memilih dengan hati nurani," kata Arif.
Sebelumnya dalam deklarasi pemilu damai, Ketua Senat Unsil Prof Deden Mulyana mendorong pelaksanaan kenduri politik 2024 ini berjalan aman, damai serta tidak berperan dalam memecah belah persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah cukup kuat.
![Ketua IKAFE Unsil Arif Surahman bersama Rektor Unsil Dr Nundang Busaeri.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/02/07/2582489630.jpg)
"Deklarasi damai ini disampaikan karena kami merasa perlu untuk ikut berperan dalam menjaga kondusivitas di tengah masyarakat serta memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang,aman dan damai," kata Prof.Deden.
Selain itu, pihaknya mengajak segenap komponen bangsa untuk menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang berpotensi menciderai pesta demokrasi.
"Kita juga berkomitmen untuk bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024," kata dia seraya mengajak warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani, dan tidak golput. ***