Yanto Oce - Dede Muharam Bisa Menjadi Pasangan Alternatif di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

- 15 April 2024, 13:26 WIB
Yanto Oce (kiri) bersama Dede Muharam (kanan). Yanto Oce menilai, Dede Muharam layak memimpin Kota Tasikmalaya.*
Yanto Oce (kiri) bersama Dede Muharam (kanan). Yanto Oce menilai, Dede Muharam layak memimpin Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Tasikmalaya.com/Nanang Yudi/

KABAR TASIKMALAYA - Pasca pertemuan Yanto Oce dan Dede Muharam di momen hari Raya Idul Fitri 1455 Hijriah, kini kedua tokoh tersebut menjadi sorotan publik, bahkan ada yang menilai bilamana dua kandidat bakal calon Wali Kota tersebut resmi berpasangan di Pilkada serentak 2024, bisa menjadi pilihan alternatif.

"(Yanto Oce - Dede Muharam) bisa menjadi pasangan alternatif bagi Kota Tasikmalaya kalau saja benar berpasangan di Pilkada," ungkap mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya, Haerudin Kalyubi, 15 April 2024.

Hanya saja, lanjut dia, Yanto Oce saat ini merupakan kader Partai Persatuan Pembanguan (PPP), sementara partai berlambang Ka'bah tersebut telah menandatangani nota kesepahaman koalisi bersama Partai Demokrat.

"Sedangkan Kang Dede Muharam adalah politisi PKS, dimana sebelum lebaran PKS telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman koalisi dengan PKB, kan koalisinya berbeda antara partainya Kang Yanto Oce dan Kang Dede Muharam," tuturnya.

Baca Juga: Juru Bicara Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Jawab Sindiran Nandang Suherman Soal Wacara Viman-Ivan

Kecuali, kata Haerudin, Yanto Oce memiliki keberanian untuk mendaftarkan diri ke PKB sebagai bakal calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada serentak 2024.

"Kalau ada keberanian (Yanto Oce) daftarnya ke PKB yang jelas koalisinya dengan PKS. Dan konsekuensinya meninggalkan PPP, itu juga kalau berani masuk PKB," tegas mantan Presiden Mahasiswa (Presma) STIA YPPT Priangan Timur ini.

Menurutnya, Yanto Oce merupakan pegiat sosial yang belum pernah duduk di eksekutif maupun legislatif dan hal tersebut bisa menjadi penilaian bagi masyarakat Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Dago Dream Park, Tempat Wisata Alam yang Lagi Hits di Bandung Barat, Cocok untuk Acara Halal Bihalal Lebaran

"Saya awal mendengar nama Kang Yanto Oce itu, beliau adalah sosok yang suka membagi-bagikan sembako dan itu ramai diperbincangkan masyarakat, itu saja yang saya tahu dari sosok kang Yanto Oce," jelasnya.

Dengan segala permasalahan di Kota Tasikmalaya khususnya kemiskinan, dia berharap siapa pun nanti yang menjadi pemimpin kedepan untuk mampu menuntaskan problem tersebut.

"Tidak hanya kemiskinan saja, Stunting dan lain sebagainya harus mampu diatasi, apalagi Kota Tasikmalaya masih mendapatkan predikat daerah termiskin di Jawa Barat," tegasnya.

Baca Juga: Inilah Rangkaian Kegiatan Ramadhan Asep Sopari, dari Santunan Anak Yatim Hingga Peresmian Rumah Singgah

Sebagai daerah yang angka kemiskinannya tertinggi di Jawa Barat. Kota Tasikmalaya memang butuh pemimpin yang paham dan mengerti dengan situasi dan kondisi permasalahan. Sehingga kebijakan kekuasaan menjadi solusi atas masalah yang terjadi di tengah masyarakat.

"Kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih diangka 11,53 persen dan gini ratio 0.405 artinya ini timpang antara orang kaya sama orang miskin jaraknya jauh," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani.

Dan apabila gini ratio sampai tembus 0.5, lanjut Murjani, maka sama saja Kota Tasikmalaya seperti tidak memiliki Pemerintahan dan itu menjadi sebuah peringatan bahaya.

Baca Juga: Viral Curhat Pungli di Masjid Al Jabbar, Parkir Resmi 5 Ribu ditambah Pungli 20 Ribu. Apa Kata Pemprov Jabar?

"Dan kali ini dibiarkan maka akan bahaya
apabila gini ratio sampai tembus 0.5 maka sama saja tidak ada pemerintah, namun semoga jangan sampai terjadi hal tersebut," jelasnya.

Selain kemiskinan, kata Murjani, pengangguran di Kota Tasikmalaya masih diangka 6,55 persen, dan tentunya hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi Pemkot Tasikmalaya.

"Angka pengangguran 6,55 persen, Pemkot Tasikmalaya semestinya memberi ruang solusi bagi masyarakat yang memang memerlukan tempat pekerjaan, tambah pengangguran akan mendorong semakin banyaknya kemiskinan," tegasnya.

Baca Juga: Prediksi Skor Persita Tangerang Vs Persib: Akankah Maung Bandung Mencatatkan Namanya di Championship Series?

Selanjutnya, Murjani menjelaskan pendidikan di Kota Tasikmalaya rata-rata lama sekolahnya hanya 9,5 tahun. Dan itu menjadi permasalah yang juga harus diselesaikan.

"Dasarnya dari pendidikan pun akan menjadi faktor lahirnya kemiskinan di Kota Tasikmalaya ini, maka ini kalau dibiarkan juga bahaya. 9,5 tahun setara kelas tiga SMP, sementara Pemkot Tasikmalaya ingin lompat tapi SDM masyarakat pendidikannya rendah kan sulit ini," tegas Murjani.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah