Teten Sudirman: Netralitas Masjid Agung Harus Dijaga oleh Pengurus DKM

- 22 April 2024, 09:30 WIB
Pemerhati masalah sosial, politik, dan masyarakat dari Tasikmalaya, Teten Sudirman
Pemerhati masalah sosial, politik, dan masyarakat dari Tasikmalaya, Teten Sudirman /Dokumen Pribadi/

KABAR TASIKMALAYA - Pemerhati masalah sosial kemasyarakatan dan politik Tasikmalaya, Teten Sudirman menyesalkan atas sikap dan kebijakan pihak pengurus DKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang telah mengijinkan atau membiarkan pihak bank yang memberikan partisipasi/kerjasamanya kepada DKM untuk memasang logonya di samping papan nama Masjid Agung tersebut.

Hal itu dikatakan Teten menanggapi adanya logo bank yang dipajang di Masjid Agung dengan lokasi yang menyolok. Sebaiknya, kata Teten, pihak Pengurus DKM dalam menerima bantuan, partisipasi dan kerjasama dengan pihak manapun, memberlakukan ketentuan tanpa syarat. Seperti memasang logo, spanduk, baligo atau dalam bentuk lain di area pekarangan Masjid Agung.

“Saya sependapat dengan apa yang disampaikan oleh rekan Asep M. Tamam dan Rektor Institut Agama Islam, Dr. Abdul Haris, bahwa Masjid Agung Kota Tasikmalaya sudah semestinya bersih dari berbagai atribut, seperti logo, spanduk, baligo dan lainnya, sehingga rumah ibadah umat Islam tersebut pemandangannya terlihat rapih, asri dan menyejukkan,” kata Teten.

Tidak seperti selama ini, pagar pekarangan pun terkadang dijadikan tempat promosi perusahaan atau iklan. Sehingga akhirnya pagar pembatas pekarangan itu tampak berbalutkan spanduk perusahaan.

Baca Juga: Logo BRI Mo Menghilang, Muncul Logo BRI Peduli di Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Begini Dalih Ketua DKM

“Apalagi kondisinya pada hari Rabu saat diselenggarakan pengajian rutin mingguan, area Masjid Agung berubah fungsi menjadi pasar kagetan dan menambah ‘sareukseukna’ suasana tempat ibadah,” katanya.

Terkait dibuatnya papan nama Masjid Agung oleh pihak lain, menurut Teten, urusan itu sudah menjadi kewajiban pihak DKM dan Pemkot Tasikmalaya. Karena keberadaan papan nama sudah merupakan bagian pokok dalam pembangunan suatu Masjid Agung. Sehingga tidak mengandalkan dana dan dikerjakan oleh pihak lain.

Netralitas

Dia menegaskan, bersihnya Masjid Agung dari berbagai atribut pihak luar, mencerminkan bahwa bangunan tersebut merupakan milik bersama seluruh umat Islam dan netralitasnya itu perlu dijaga oleh Pengurus DKM.

Baca Juga: Dapat Dukungan dan Doa Warga NU, Agus Mantapkan Niat Maju di Pilkada 2024

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah