Nana berharap tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Tasikmalaya menjadi cagar budaya, dan harus disampaikan kepada para generasi muda khususnya para pelajar.
"Jadi monumen-monumen dan sejarahnya harus pula disampaikan oleh kita semua, juga para Guru di Sekolah untuk lebih memberikan pengetahuan tentang sejarah-sejarah patrotisme sebagai penghormatan terhadap para pejuang pendahulu," jelasnya.
Dengan mengenal sejarah Perjuangan, kata dia, tentunya mendidik para generasi muda untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah memberikan jiwa raganya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Divisi Siliwangi lahir pada tanggal 20 Mei 1946, Monumennya masih tetap berdiri tegak, seperti tegaknya semangat para pejuang kemerdekaan walaupun sudah meninggalkan kita semua, semangatnya jadi warisan generasi selanjutnya," pungkasnya.*