Yadi merasa optimistis sebab soliditas, kebersamaan, semangat dan kualitas SDM di setiap prodi sudah kuat dan terbangun cukup lama. Hal itu pulalah yang jadi kunci dan memacu Yadi memberanikan diri untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Rektor yang pertama dilakukan secara terbuka itu.
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/479x26:1275x665/x/photo/2024/06/06/736749674.jpg)
"Terlebih banyak rekan-rekan internal dan civitas akademika Unper yang mendukung maju di Pilrek itu guna melanjutkan program yang dirintis Prof.Yus dan estafet kepemimpinan di Unper," kata Yadi.
Baca Juga: Menjelajahi Surga Tersembunyi: Wisata Air Tasikmalaya dengan Pemandangan Alam Memukau
Terkait upaya membawa Unper go internasional, salah satunya mendorong riset dengan target masuk jurnal internasional serta penambahan jumlah dosen bergelar Doktor. "Untuk SDM insyalloh pada beberapa tahun ke depan kita segera panen dosen bergelar doktor," kata dia
Hal lain yang jadi bidikan adalah pertukaran pelajar dengan perguruan tinggi di China yang difasilitasi Dosen Unper yang mengambil S-3 di China yakni Dr.Dwi. "Bila tak ada rintangan berarti, mulai akhir tahun ini kita akan mulai menerima mahasiswa dari Cina dan kita juga siapkan mahasiswa Unper untuk kuliah di China," kata dia.
Selain dengan Universitas si China, pihaknya terus memperkuat kerja sama dengan universitas luar negeri mulai Australia, Thailand, Malaysia dan tidak menutup kemungkinan melakukan MoU dengan Ghent University yang jadi almamater rektor baru ini.
Baca Juga: Robert Rene Albert Dikabarkan Akan Comeback ke Persib Bandung Menjabat Direktur Teknik
"Ya saya punya beberapa relasi di Belgia dan tentu kita pun akan berupaya menjajagi kerja sama dengan kampus itu," kata dia.
Sementara Prof Yus Darusman mengaku senang bisa menjadi bagian dalam sejarah perjuangan Unper dalam mencetak SDM berkualitas di wilayah ini.
"Saya harap Keluarga besar Unper bisa mengerjakan pekerjaan rumah yang belum terealisasi sembari terus meningkatkan sinergi dengan mitra kerja Unper yang selama ini terjalin," kata dia. Ia mengaku berat meninggalkan kampus tersebut.