Degradasi Moral Bisa Dihindari Bila Selalu Berpedoman pada Al-Quran

- 10 Juni 2024, 05:53 WIB
Ketua Yayasan Ar-Riffahiyah yang menaungi SDIT At Taufik Al Islami Ustad M.Ghiffari ArIdlo.*
Ketua Yayasan Ar-Riffahiyah yang menaungi SDIT At Taufik Al Islami Ustad M.Ghiffari ArIdlo.* /KABAR Tasikmalaya/Irman S

KABAR TASIKMALAYA - Jumlah santri dan santriwati penghafal Al Qur'an yang telah dilahirkan SDIT At Taufiq Al Islamy Batara, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya kini semakin bertambah. Terakhir, sebanyak 140 orang santri penghafal Al Quran mengikuti Khatmul Qur'an dan Imtihan Metode Ummi tartil, Turjuman Az tshfidz Juz 29-30 SDIT At Taufiq Al Islamy di Gedung Al-Fatih jalan Letnan Harum Kota Tasikmalaya Sabtu 8 Juni 2024.

Sebelum Imtihan, mereka juga mengikuti Uji publik dimana setiap penghafal Al-Quran menunjukan kemampuan hapalannya di depan penguji serta seluruh orang tua para penghafal Al-Quran. Orang tua juga ada yang mencoba mengecek kemampuan para peserta.

Teknisnya penguji atau orang tua wali membacakan potongan ayat Alqur'an secara acak, lalu anak-anak tersebut melanjutkan atau menuntaskan potongan ayat tersebut. Semua anak yang berkesempatan diuji publik, ternyata mampu menjawab tantangan tersebut, sehingga kian menegaskan bahwa 2 juz terakhir Al'Qur'an, sudah ada di kepala mereka.

Baca Juga: Murjani Siap Jemput Karpet Biru Jelang Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

"Uji publik itu dilakukan untuk memastikan atau meyakinkan bahwa mereka benar-benar layak dan lolos hafalan Qur'an,"
Kata Ketua Yayasan Ar-Riffahiyah yang menaungi SDIT At Taufik Al Islami Ustad M.Ghiffari ArIdlo dan Kepala Sekolah SDIT Sinta Maulidah S.Pd di sela acara.

Tampak hadir Pembina Ponpes At Taufik Al Islamy ustad H.Yadi Mulyadi SH, perwakilan ummi foundation, Ami Barni Sukmahasa S.Pdi dan ratusan orang tua lainnya. Gifar menambahkan bila program itu merupakan salah satu program unggulan, dimana lulusan SDIT memiliki target bisa hafal minimal juz 29 dan 30.

Imtihan itu sendiri merupakan yang ketiga digelar di sekolah Yeng sudah berdiri sejak tahun 2014 itu. Pihaknya sangat bersyukur karena dalam usia sepuluh tahun, jumlah penghafal Qur'an semakin bertambah. Kata dia, program hafalan Al-Qur''an ini digelar atas dasar keresahan akan beratnya tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Sehingga bekal pendidikan agama mutlak harus dimiliki dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari sehari.

Baca Juga: Surat Tugas Balon Wawalkot Tasikmalaya 2024 dari DPP PDIP untuk Muslim?

"Nah untuk membentengi itu, anak-anak harus punya bekal dan pedoman mengarungi kehidupan. Hanya Alqur'an pedoman yang mampu menyelamatkan sehingga mereka terhindar dari degradasi moral , kenakalan remaja dan lain. Hafalan Alqur'an bisa membawa manfaat besar bagi kehidupannya kelak," kata Gifari.

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah