KABAR TASIKMALAYA - Setiap kali menjelang akhir bulan ramadhan umat Islam dianjurkan untuk mengintai saat-saat terjadinya malam “lailatul Qadr” pada malam ganjil menjelang akhir bulan Ramadhan, yaitu malam tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29.
Kegiatan ini mengandung arti bahwa untuk mengingatkan kepada seluruh keluarga, masyarakat muslim bahwa di suatu malam itu (malam yang ditunggu-tunggu), malam yang harus dipersiapkan untuk melakukan ibadah dan `amal shaleh, karena kemungkinan terjadinya lailatul qadr, yaitu suatu malam yang penuh kebesaran, keagungan, karena pada malam itu permulaan turunnya ayat suci alquran.
Sehingga kemudian kemuliaan malam itu diibaratkan lebih baik dari pada seribu bulan purnama yang menerangi malam hari, serta turunnya malaikat-malaikat ke bumi untuk mengatur segala urusan. Betapa tidak kita di bulan yang istimewa ini, sudah pasti mengharapkan ampunan, rahmat, serta barokah dari Allah swt, dan ini memang benar-benar suatu adpertensi dari Allah `Azza – wajalla untuk ummat-Nya.
Perhatikan firman Allah dalam alquran yang artinya : “Sesungguhnya kami telah menurunkannya ( Al Quran ) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun Malaikat-Malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu ( penuh ) kesejahteraan sampai terbit fajar” ( QS. Al Qadr : 1-5).
Baca Juga: Syiar Ramadhan: Dua Kebahagiaan Bagi Orang Yang Berpuasa Ramadhan
Kita semua menyadari arti penting di bulan yang istimewa ini, kita disibukan dengan berbagai kegiatan ibadah `amaliyah di malam hari, dari mulai berbuka puasa, disaat perut masih kenyang, terdengar adzan isya yang dikumandangkan dimasjid-masjid, di surau-surau, dan kitapun bergegas untuk melakukan shalat berjama`ah isya, dilanjutkan dengan shalat tarwih, kemudian tadarus, baca alquran hingga larut malam.
Di tengah-tengah lelapnya tidur, kita ikhlash bangun di sepertiga malam untuk melakukan shalat tahajud, qiyamullail, sambil menunggu datangnya waktu makan sahur, kemudian dilanjutkan dengan baca al quran hingga menjelang waktu subuh.
Rutinitas kegiatan seperti ini, amatlah mulia disisi Allah dan hanya satu bulan dalam setahun kita lakukan, bahkan jarang kita lakukan di luar bulan ramadhan, sehingga kemudian nabi saw pernah menggambarkan dalam suatu hadits yang artinya :