Bobotoh Persib Keluhkan Penjualan Tiket Online. GPVT: Bisa Mematikan Komunitas Pendukung Persib

- 28 Juli 2023, 23:13 WIB
Bobotoh Persib yang tergabung dalam Gerombolan Persib Viking Tasikmalaya mengeluhkan penjualan tiket online yang diberlakukan oleh manajemen Persib dalam podcast Kabar Priangan.*
Bobotoh Persib yang tergabung dalam Gerombolan Persib Viking Tasikmalaya mengeluhkan penjualan tiket online yang diberlakukan oleh manajemen Persib dalam podcast Kabar Priangan.* /kabar-priangan.com/Chevi Pirman/

KABAR TASIKMALAYA – Harapan Persib Bandung untuk mengarungi laga awal dengan catatan manis, nampaknya belum kesampaian. Memiliki skuad pemain termahal di Liga 1, permainan Persib justru jauh dari yang diharapkan.

Belum lagi drama yang menyelimuti Persib Bandung saat ini. Mulai dari hasil pertandingan yang kurang memuaskan, lalu mundurnya Luis Milla dari kursi kepelatihan, hingga adanya hubungan antara Bobotoh dan manajemen Persib yang tak kunjung membaik.

Hal tersebut diungkapkan oleh kelompok suporter Viking Tasikmalaya yang bernama Gerombolan Persib Viking Tasikmalaya atau yang disingkat (GPVT) saat hadir di program Podcast Kabar Priangan, Kamis, 27 Juli 2023.

Baca Juga: Persib Permalukan Tuan Rumah Persik Kediri 2-1. Gol Ryan Kurnia Bikin Maung Bandung ke Posisi  Tengah Klasemen

Tiga suporter itu yakni, Ganjar Nugraha sebagai Ketua Gerombolan Persib Viking Tasikmalaya, Herdi Achdiansyah Wakil Ketua GPVT, dan Dikdik Kurniawan anggota GPVT menjadi tamu podcast yang dipandu oleh Arief Annoer Falah.

Ketika ditanyai mengenai konflik yang terjadi antara suporter dan manajemen, Ganjar Nugraha menyebut bahwa masalah ini bermula dari sistem penjualan tiket yang dinilai kurang bersahabat dengan penonton.

"Manajemen itu sekarang punya aturan tersendiri, sebelumnya penyebaran tiket itu kan ke komunitas-komunitas, jadi kolektif. Sekarang kan enggak, sistem verifikasinya aja udah harus sendiri-sendiri," kata ketua suporter ini.

Baca Juga: Tim Dosen Unsil Dampingi Guru SMA Kab. Tasikmalaya dalam Optimalisasi Website Keanekaragaman Hayati

Menurut Ganjar, sistem ini cukup menyulitkan pembeli tiket yang ingin menonton langsung. Khususnya bagi Bobotoh yang berasal dari luar Bandung, seperti komunitas Viking Tasikmalaya ini.

"Kita beli tiket online, berangkat naik bus, terus nanti di Bandung ditukar di 3 tempat, misalnya di Yon Zipur atau di Kodim. Kalo kolektif mah enak, udah diatur misalnya sama pengurus distrik itu sendiri," ujarnya.

"Tapi kalau mandiri ya perorangan verifikasinya, misalnya yang satu dapet di Yon Zipur, ada yang dimana, sedangkan kita kan satu bis berangkatnya,” katanya.

Baca Juga: KASUS Tabungan Siswa yang Mandek, Mantan Kepala SDN Pakemitan 1 dan 3 Gunakan Lima Pengacara

“Masa iya kita harus bolak-balik naik bus untuk nukerin tiket. Jadi buat apa kita ngebentuk komunitas kalo tidak memudahkan anggota mah,” katanya.

Jangan-jangan, katanya, manajemen Persib ingin meredupkan komunitas yang sudah ada. “Ini bisa mematikan komunitas pendukung Persib," keluhnya.

Tetapi, Ganjar mengatakan bahwa pihak Viking Tasikmalaya sama sekali tidak menolak tiket dijual secara online.

Baca Juga: Jasad Mbah Moen Masih Utuh di Pemakaman Ma’la Mekah, Petugas Urung Memindahkan Jenazahnya

Mereka tetap mendukung evaluasi-evaluasi dari pihak manajemen Persib Bandung, namun kelompok suporter yang memiliki jargon "Serang Lawan Menang" ini, hanya meminta dipermudah saat proses pembelian tiket.

"Beli tiket di aplikasi persib, harus ngemail sendiri, hp sendiri, verifikasinya sendiri. Ya kalo verifikasinya cepet, nah ini lama banget proses verifikasinya, bahkan bisa sampe satu minggu lho,” katanya.

“Nyuruh kita harus ngikuti ketentuan manajemen, tapi malah aplikasinya sendiri yang belum mumpuni," tambahnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah