Masyarakat Kecil Menjerit, Harga Beras Mencapai Rp17.000 Per Kg, Nasi Oyek Pun Susah Didapat

- 18 Februari 2024, 19:23 WIB
Dua orang warga Kampung Nyemplong Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya memperlihatkan singkong yang dibelinya dari petani singkong diaerahnya, Minggu (18/2/2024).*
Dua orang warga Kampung Nyemplong Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya memperlihatkan singkong yang dibelinya dari petani singkong diaerahnya, Minggu (18/2/2024).* /Kabar Priangan/Aspe MS/

 

KABAR TASIKMALAYA – Nasi Oyek atau orang jawa menyebutnya tiwul biasanya menjadi alternatif makanan pengganti nasi, jika masyarakat kesulitan mendapatkan beras. Atau jika harga beras mahal, masyarakat kecil biasanya beralih ke nasi oyek.

Mengkonsumsi Nasi Oyek kerap terjadi di berbagai daerah manakala terjadi masa paceklik, termasuk di Kota Tasikmalaya. Bahkan beberapa daerah di kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya,  dikenal sebagai daerah yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi Nasi Oyek.

Namun kini, fenomena tersebut ternyata hanya tinggal cerita masa lalu saja. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan masyarakat yang mengkonsumsi nasi oyek. Walaupun sekarang harga beras mencapai Rp17.000 per kg, namun sudah jarang ada masyarakat yang beralih ke nasi oyek.

Berdasarkan penelusuran di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil Nasi Oyek, Minggu 18 Februari 2024, tidak ditemukan lagi masyarakat yang mengkonsumsi nasi yang terbuat dari singkong tersebut.

Baca Juga: Beras Gratis Bantuan Pemerintah Diperjualbelikan di Kios Pasar Cikurubuk, Bisa Terjual Ribuan Kilo

Karena faktanya, untuk bisa mendapatkan nasi oyek, ternyata sama sulitnya dengan mendapatkan beras. Bahkan ujar warga, kalaupun ada, harga nasi oyek saat ini hampir sama dengan harga beras.

"Kalau dulu memang banyak, kalau sekarang untuk bisa mendapatkan Nasi Oyek, ya sama harus dibeli bahkan harganya sampai 14.000 per rantang (kulak) yang beratnya tidak sampai 1 kg," ujar Ny Onoh (56), salah seorang warga Kampung Nyemplong rt04/02 Kelurahan Setiawargi Kota Tasikmalaya, Minggu (18/2/2024).

Menurut Onoh, mahalnya harga Nasi Oyek , dikarenakan singkong sebagai bahan bakunya sulit didapat. Onoh mangatakan, petani yang menanam singkong di daerahnya tidak sebanyak dulu.

Baca Juga: Gerindra Kota Tasikmalaya Diprediksi Raih Kursi Terbanyak Versi Tasikmalaya Leaders Club

Apalagi kata Nonoh, setelah kemarau panjang kemarin, tidak ada petani di daerahnya yang menanam singkong karena lahan pertanian kebanyakan tidak mendapat suplai air. "Ya walaupun ada yang nanam, singkong yang dihasilkan sedikit karena kebunnya kering," ujar Onoh.

Bahkan ujar Nonoh, untuk bisa mendapatkan singkong dirinya harus mencari ke daerah lain. “Ya saya juga suka cari singkong untuk dibuat berbagai makanan seperti comro, misro, katimus dan lain-lain. Sayakan suka jualan makanan keliling untuk memenuhi kebutuhan dapur," kata Onoh.

Proses lama

Sementara itu, Ruhyat (62) salah seorang tokoh masyarakat di Kampung Nyemplong membenarkan, saat ini sudah sangat sulit mendapatkan warga di daerahnya yang masih memproduksi Nasi Oyek akibat kurangnya bahan baku.

Baca Juga: Pantai Santolo, Destinasi Wisata Populer di Garut, Catat Fasilitas Hingga Harga Tiket Masuknya

Selain itu kata Ruhyat, proses pembuatan Nasi Oyek membutuhkan proses cukup lama mulai dari perendaman, pemarutan hingga pengeringan. "Prosesnya lama pak, tidak cukup empat hari, kalau orangtua dulu kan pada ulet, generasi sekara mah mana mau bikin yang susah-susah," katanya.

Apalagi menurut Ruhiat, pembuatan Nasi Oyek saat ini tidak setradisional jaman dulu. Saat ini banyak produsen nasi oyek yang melakukan berbagai inovasi, baik dalam varian rasa maupun rupa.

“Sehingga Nasi Oyek yang dihasilkan berbeda, baik dari rasanya, aromanya, bentuknya maupun kemasannya. Sekarangmah Nasi Oyek justru banyak dijual di super market, di kampung-kampungmah sudah susah," ujar Ruhiat.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah