Bahaya! Jangan Minum 8 Obat Ini Dengan Kopi

7 Mei 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi. Bahaya: obat tidak boleh dikonsumsi dengan kopi./ Freepik/ rawpixel /

KABAR TASIKMALAYA - Sejumlah bukti terbaru menunjukkan bahwa kopi bermanfaat bagi kesehatan. Namun, meminum minuman populer ini mungkin tidak aman untuk semua orang. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, berhati-hatilah akan timbul efek samping yang berbahaya jika obat dikonsumsi dengan kopi atau kafein dalam bentuk lainnya.

Berikut adalah delapan obat yang berinteraksi dengan kopi, dan konsekuensi potensial dari konsumsi keduanya.

1. Efedrin

Efedrin adalah stimulan yang mempercepat sistem saraf. Biasa digunakan dalam dekongestan dan sebagai bronkodilator untuk mengobati masalah pernapasan. Juga digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah, narkolepsi, masalah menstruasi, dan banyak lagi. 

Karena kafein dalam kopi juga merupakan stimulan, maka menggabungkan efedrin dengan kopi bisa sangat berisiko. Pakar kesehatan di Mayo Clinic menyarankan agar tidak mencampur keduanya karena konsumsi keduanya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi mandadak, serangan jantung, stroke, atau kejang. 

Baca Juga: Apakah Kopi Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan? Cek Faktanya

2. Obat antidiabetes

Obat antidiabetes antara lain glimepiride (dijual sebagai Amaryl), glyburide (DiaBeta, Glynase PresTab, dan Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone (Avandia), dan masih banyak lagi.

Konsumsi kopi saat minum obat antidiabetes justru dapat meningkatkan gula darah pada beberapa orang. Pasien diabetes yang suka minum kopi juga harus memonitor gula darahnya dengan hati-hati karena bisa jadi perlu menyesuaikan dosis obatnya.

3. Teofilin

Teofilin digunakan untuk mengobati asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit lain yang memiliki gejala sesak napas dan mengi. Kandungan yang ada pada obat ini adalah xantin, yang bekerja dengan mengendurkan otot, membuka saluran napas, dan memperbaiki respons paru-paru terhadap iritasi. 

Menurut Mayo Clinic, kafein dalam kopi memiliki dampak yang sama pada tubuh seperti teofilin, yang berarti menggabungkan keduanya kemungkinan akan meningkatkan efek obat beserta efek sampingnya, termasuk mual dan jantung berdebar-debar.

Kopi juga dapat menurunkan kecepatan tubuh membersihkan diri dari teofilin.

Baca Juga: 7 Tips Atasi Ngantuk Tanpa Minum Kopi di Saat Mudik Secara Alami Menurut dr. Saddam Ismail

4. Fenotiazin

Fenotiazin adalah sekelompok obat yang digunakan untuk mengobati gangguan mental seperti skizofrenia dan bentuk psikosis lainnya. Ini termasuk fluphenazine (Permitil dan Prolixin), klorpromazin (Thorazine), haloperidol (Haldol), proklorperazin (Compazine), dan banyak lagi. Fenotiazin juga dapat digunakan untuk mengurangi agitasi pada beberapa pasien, seperti mereka yang mengalami mual yang parah atau mengalami nyeri sedang hingga berat.

Tanin yang ada dalam kopi dapat mengikat obat-obatan ini dan menghentikan tubuh untuk menyerapnya secara efektif. Interaksi ini hanya akan terjadi jika kopi dikonsumsi dalam waktu 1-2 jam setelah minum obat, tetapi tetap memerlukan pemantauan yang cermat pada pasien-pasien ini.

Baca Juga: Minum Obat setelah Minum Kopi, Berbahaya atau Tidak?

5. Obat antikoagulan

Obat-obatan ini digunakan untuk memperlambat pembekuan darah dan termasuk aspirin, clopidogrel (Plavix), ibuprofen (Advil, Motrin, dan lainnya), naproxen (Anaprox, Naprosyn, dan lainnya), enoxaparin (Lovenox), dan banyak lagi.

Pakar kesehatan menyarankan untuk berhati-hati saat menggabungkannya dengan kopi, yang juga dapat memperlambat pembekuan darah. Mencampurkan obat-obatan ini dengan kafein dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan dan memar yang berlebihan.

Ilustrasi. Dampak minum kopi berdekatan dengan konsumsi obat./ freepik

6. Antidepresan trisiklik

Obat-obatan untuk depresi ini termasuk amitriptyline (Elavil) dan imipramine (Tofranil, Janimine). Obat-obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmiter norepinefrin dan serotonin serta menghambat neurotransmiter asetilkolin, yang diyakini oleh para peneliti dapat mengatur ulang keseimbangan bahan kimia di otak dan membantu meringankan gejala depresi. 

Tanin kopi dapat mengganggu proses ini dengan mengikat obat dan membatasi seberapa banyak dosis yang dapat diserap tubuh. Pakar kesehatan menyarankan untuk menghindari kopi dalam waktu 1-2 jam setelah mengonsumsi antidepresan trisiklik untuk memastikan kemanjurannya.

Baca Juga: Mau Liburan? Ini Tips dan Daftar P3K dan Obat-obatan yang Wajib Dibawa Agar Perjalanan Wisata Anda Lancar

7. Obat asma

Kandungan agonis beta-adrenergik dalam obat digunakan untuk mengobati asma. Kandungan tersebut ada pada albuterol (Proventil, Ventolin, dan Volmax), metaproterenol (Alupent), isoproterenol (dijual sebagai Isuprel), dan lainnya. 

Obat-obat asma ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot di sekitar saluran napas dan dapat menyebabkan efek samping yang meliputi kecemasan, tremor, jantung berdebar-debar, atau peningkatan denyut jantung.

Mengonsumsi kopi dan agonis beta-adrenergik secara bersamaan dapat menimbulkan atau memperburuk efek samping yang disebutkan di atas.

World Asthma Day atau Hari Asma Sedunia, salah satu momen yang diperingati pada 7 Mei 2024. Freepik

8. Obat kontrasepsi

Contoh obat kontrasepsi antara lain etinil estradiol dan levonorgestrel, noretindron, dan lainnya. 

Pil KB dapat menghentikan tubuh untuk memecah kafein secepat biasanya. Akibatnya, meminum pil KB dengan kopi dapat menyebabkan kegelisahan, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan efek samping lainnya.

Tak hanya delapan jenis obat tersebut diatas, kafein dapat berinteraksi dengan banyak jenis obat dan menghasilkan efek samping yang serius. Bahkan tidak hanya terbatas pada obat, suplemen pun akan terhambat efektifitasnya jika dikonsumsi dengan kafein.

Baca Juga: Grapefruit Berbahaya Jika Dikonsumsi Bersamaan dengan Obat, Apa Itu Grapefruit dan Apa Alasan Bahayanya?

Selama tidak berinteraksi dengan obat atau suplemen dan tidak memiliki kondisi kesehatan yang melarang konsumsi kopi, sebenarnya minum kopi dalam jumlah sedang memiliki manfaat. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan peningkatan kinerja kognitif, kualitas pembakaran lemak, pemulihan pasca-olahraga, dan bahkan penurunan risiko penyakit Parkinson dan Alzheimer. Namun konsumsi kopi memang harus dijeda dengan konsumsi obat dan suplemen, agar masing-masing dapat memberikan manfaat bagi tubuh.***

 

Editor: Utami Isharyani Putri

Tags

Terkini

Terpopuler