7. Obat asma
Kandungan agonis beta-adrenergik dalam obat digunakan untuk mengobati asma. Kandungan tersebut ada pada albuterol (Proventil, Ventolin, dan Volmax), metaproterenol (Alupent), isoproterenol (dijual sebagai Isuprel), dan lainnya.
Obat-obat asma ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot di sekitar saluran napas dan dapat menyebabkan efek samping yang meliputi kecemasan, tremor, jantung berdebar-debar, atau peningkatan denyut jantung.
Mengonsumsi kopi dan agonis beta-adrenergik secara bersamaan dapat menimbulkan atau memperburuk efek samping yang disebutkan di atas.
![World Asthma Day atau Hari Asma Sedunia, salah satu momen yang diperingati pada 7 Mei 2024.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/06/1281681335.jpg)
8. Obat kontrasepsi
Contoh obat kontrasepsi antara lain etinil estradiol dan levonorgestrel, noretindron, dan lainnya.
Pil KB dapat menghentikan tubuh untuk memecah kafein secepat biasanya. Akibatnya, meminum pil KB dengan kopi dapat menyebabkan kegelisahan, sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan efek samping lainnya.
Tak hanya delapan jenis obat tersebut diatas, kafein dapat berinteraksi dengan banyak jenis obat dan menghasilkan efek samping yang serius. Bahkan tidak hanya terbatas pada obat, suplemen pun akan terhambat efektifitasnya jika dikonsumsi dengan kafein.
Selama tidak berinteraksi dengan obat atau suplemen dan tidak memiliki kondisi kesehatan yang melarang konsumsi kopi, sebenarnya minum kopi dalam jumlah sedang memiliki manfaat. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan peningkatan kinerja kognitif, kualitas pembakaran lemak, pemulihan pasca-olahraga, dan bahkan penurunan risiko penyakit Parkinson dan Alzheimer. Namun konsumsi kopi memang harus dijeda dengan konsumsi obat dan suplemen, agar masing-masing dapat memberikan manfaat bagi tubuh.***