Network
"Karena debit air di bendungan itu terbuang, akhirnya tebing di sekitar bendungan itu menjadi abrasi atau longsor terbawa air. Sebagai langkah antisipasi, maka warga yang tinggal di sekitar pesisir bendungan itu terpaksa diungsikan," ujar Atang.
Atang menyebutkan, sesuai hasil asessmen di lapangan, saat ini tercatat ada 29 Kepala Keluarga (KK) atau 96 jiwa yang diungsikan. Puluhan keluarga ini, sebagian besar di antaranya mengungsi ke rumah keluarga dekatnya, sedangkan sisanya sebanyak 3 KK dengan jumlah 8 jiwa, mengungsi ke masjid terdekat.
Proses evakuasi ini, menurut Atang, merupakan bagian dari upaya pencegahan dini dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana yang dapat membahayakan keselamatan warga.
"Warga yang diungsikan ini, lokasi rumahnya berada di atas bendungan. Karena khawatir tergerus longsor, maka untuk sementara mereka kami ungsikan. Langkah ini, kami ambil berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan unsur TNI, Polri, Desa, dan TAGANA," ujarnya.
Selain diungsikan, sambung Atang, warga terdampak bendungan di Blok Cihamerang yang telah mengungsi ini, akan diberi juga bantuan logistik untuk kebutuhan pokoknya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bendungan Cihamerang ini terbentuk akibat adanya proyek disposal Tol Cisumdawu. Dampak dari proyek disposal itu, telah mengakibatkan saluran air tertutup, sehingga hektaran lahan pesawahan di Blok Cihamerang akhirnya menjadi tergenang seperti bendungan.***
DISCLAIMER : Artikel ini telah tayang di kabar-priangan.com dengan judul BPBD Sumedang Ungsikan Puluhan Warga, Antisipasi Bendungan Jebol.
Sumber Artikel berjudul "BPBD Sumedang Ungsikan Puluhan Warga, Antisipasi Bendungan Jebol", selengkapnya dengan link: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1487570917/bpbd-sumedang-ungsikan-puluhan-warga-antisipasi-bendungan-jebol
