Ini Penyebab Anggota Gibas Kota Banjar Dikeroyok di Kawasan Pancasila Tasikmalaya Hingga Tewas

- 11 Januari 2024, 11:24 WIB
Jenazah Almarhum Yaya Sutardi, anggota Gibas Kota Banjar sedang diotopsi di ruang tertutup Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Banjar, Rabu 10 Januari 2024 sore hari.
Jenazah Almarhum Yaya Sutardi, anggota Gibas Kota Banjar sedang diotopsi di ruang tertutup Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Banjar, Rabu 10 Januari 2024 sore hari. /kabar priangan/D Iwan/

KABAR TASIKMALAYA – Seorang anggota Gibas (Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi) Kota Banjar dikeroyok di kawasan Pancasila Kota Tasikmalaya hingga mengalami luka parah, Selasa 9 Januari 2024. Akibat pengeroyokan itu, korban akhirya tewas di RSUD Kota Banjar keesokan harinya, Rabu 10 Januari 2024.

Anggota Gibas Kota Banjar yang tewas akibat dikeroyok oleh sejumlah pemuda di kawasan Pancasila Kota Tasikmalaya tersebut adalah Yaya Sutardi (45), warga Cimenyan 1, Kelurahan Mekarsari Kota Banjar.

Sebelum tewas, anggota Gibas Kota Banjar yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi angkutan ini sempat dilarikan ke rumah sakit, mengingat luka parah yang dideritanya setelah dikeroyok oleh sejumlah pemuda di kawasan Pancasila Kota Tasikmalaya.

Bahkan akibat luka parah yang dialaminya setelah dikeroyok di kawasan Pancasila Kota Tasikmalaya, anggota Gibas Kota Banjar ini sempat muntah-muntah. Selanjutnya, oleh pihak keluarga, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun karena lukanya terlalu serius, nyawa korban akhirnya tak tertolong.

Baca Juga: Anggota Gibas Kota Banjar Meninggal Dunia Setelah Menjadi Korban Pengeroyokan di Kawasan Pancasila Tasikmalaya

Korban, Yaya Sutardi akhirnya meninggal dunia saat tengah ditangani oleh tenaga medis RSUD Kota Banjar pada hari Rabu, 10 Januari 2024. Korban meninggal dunia di usia 45 tahun dengan meninggalkan satu istri dan lima orang anak.

Salah satu anak korban, Sandi Agustya mengatakan, akibat pengeroyokan tersebut, ayahnya mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, seperti luka lebam di bagian kepala, wajah, dan juga di bagian badan.

Sebelum meninggal dunia, kata Sandi, ayahnya sempat muntah darah sampai tak sadarkan diri. Selanjutnya, oleh keluarga korban dibawa ke RS Mitra Idaman. Tetapi karena lukanya terlalu parah, ayahnya selanjutnya dirujuk ke RSUD Kota Banjar, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Contoh Surat Suara Iwan Bule Berserakan di Selokan di Daerah Cidolog Ciamis. Ini Jawaban Tim Suksesnya

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah