Dinilai Normatif, Mahasiswa Sesalkan Sikap Unsur Pimpinan Unsil Terkait Pemilu 2024

7 Februari 2024, 19:28 WIB
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi saat pembacaan deklarasi pemilu damai.* /Kabar-tasikmalaya.com/istimewa

KABAR TASIKMALAYA - Deklarasi Pemilu aman dan damai yang digelar civitas akademika Unsil pada Rabu 7 Februari 2024 pagi menunai sorotan. Sebab narasi deklarasi yang dilakukan Unsil tidak saklek menyoroti bobroknya demokrasi yang terjadi saat ini, terutama dalam menghadapi kenduri politik 2024.

"Ketika menelaah narasi deklarasi, kami melihat sikap civitas akademika Unsil dalam menyoroti kondisi demokrasi yang bobrok saat ini sangat normatif," kata Ketua BEM Fakultas Ekonomi Bisnis Unsil Lutfi Fauzi saat menggelar aksi saat pembacaan deklarasi.

Padahal mereka sangat berharap unsur pimpinan senat maupun rektorat Unsil bersikap kritis terhadap situasi demokrasi yang berkembang saat ini. Tadinya para mahasiswa berharap agar Unsil bisa mengkritisi sikap kenegarawan presiden atau situasi demokrasi saat ini yang dinilainya hancur lebur.

Baca Juga: Pimpinan Perguruan Tinggi di Kota Santri Serukan Pelaksanaan Pemilu Damai

"Ya awalnya kita berharap unsur pimpinan dan civitas akademika Unsil bisa kritis dan menyentil sikap kenegarawanan Presiden saat ini maupun demokrasi yang kami nilai sudah hancur lebur. Makanya kami tentu kecewa dan menyesalkan sikap tersebut," kata Lutfi.

Untuk itu pihaknya akan berupaya membuka diskusi dengan para civitas akademika Unsil itu bisa menyadari bahwa situasi demokrasi sedang tidak baik baik saja dan harus menjadi komitmen bersama untuk memperbaikinya.

"Ini bukan hanya soal memilih pemimpin tetapi harus pula disadari bahwa kita harus pula mengedukasi siapa di belakang para kontestan itu. Jadi saya harap pemilik hak suara bisa lebih cerdas dalam menentukan pilihan," kata dia.

Baca Juga: Honor Bimtek dan Uang Transport Rp25.000, Petugas KPPS Kota Tasikmalaya Heran. Kok di Daerah Lain Rp150.000

Secara terpisah, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi (IKAFE) Unsil Arif Surachman MM memahami kekecewaan yang disampaikan adik-adiknya. Hanya ia memandang jika sikap pimpinan dan civitas akademika Unsil sudah tepat.

Mereka tidak mau terjebak dengan kepentingan tertentu yang justru berpotensi menciderai demokrasi itu sendiri. "Sebagai intelektual, civitas akademika sudah seharusnya menyerukan pelaksanaan pemilu damai dan aman. Mereka dengan caranya diyakini akan mengedukasi masyarakat agar memilih dengan hati nurani," kata Arif.

Sebelumnya dalam deklarasi pemilu damai, Ketua Senat Unsil Prof Deden Mulyana mendorong pelaksanaan kenduri politik 2024 ini berjalan aman, damai serta tidak berperan dalam memecah belah persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah cukup kuat.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Wisata Alam Curug Tasikmalaya, yang Murah Meriah dengan Suguhan Air Terjun yang Unik dan Memukau

Ketua IKAFE Unsil Arif Surahman bersama Rektor Unsil Dr Nundang Busaeri.* Kabar-tasikmalaya.com/Irman S

"Deklarasi damai ini disampaikan karena kami merasa perlu untuk ikut berperan dalam menjaga kondusivitas di tengah masyarakat serta memberikan edukasi kepada komponen bangsa demi terciptanya pemilu yang,aman dan damai," kata Prof.Deden.

Selain itu, pihaknya mengajak segenap komponen bangsa untuk menolak segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang berpotensi menciderai pesta demokrasi.

"Kita juga berkomitmen untuk bersama-sama menangkal berita hoax dan ujaran kebencian yang dapat mengganggu jalannya Pemilu 2024," kata dia seraya mengajak warga negara yang mempunyai hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani, dan tidak golput. ***

 

Editor: Irman Sukmana

Tags

Terkini

Terpopuler