Network
KABAR TASIKMALAYA - Sejumlah baliho bakal calon legislatif yang dipasang di pohon dengan cara dipaku dilucuti pada peringatan hari udara bersih yang digelar Pusat Koordinasi Wilayah IV Mahasiswa Pecinta Alam (mapala) se-Priangan timur yang digelar di pusat kota Tasik Rabu 6 September 2023.
Pencabutan dilakukan saat mereka melakukan long march, di mulai dari Sekretariat Mapak Raya Kampus UPI Tasikmalaya-Mall Asia Plaza-Tugu Asmaul Husna-Jl. Cihideung-Taman Kota Tasikmalaya dan sepanjang jalan KH. Zaenal Mustofa.
Koordinator PKW IV Anugrah Permana Sidik didampingi Koordinator Aksi Syahril Asfari menegaskan pemasangan baliho, selain melanggar peraturan yang telah dibuat, para bakal calon legislatif tidak memperdulikan kelestarian
lingkungan.
Baca Juga: Politisi yang Memasang Baliho di Pohon dengan Cara Dipaku Disarankan untuk Dirungkadkeun
Padahal pohon bisa menyaring polusi yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas manusia. "Jadi jika pohon ditancapkan paku akan menghambat proses fotosintesis dan memperkecil produktivitas oksigen, " kata mereka.
Maka PKW IV Mapala se- Priangan Timur mendesak kepada para caleg agar memasang alat peraga kampanye harus menggunakan prinsip ramah
lingkungan.
Sebab berdasarkan PKPU No. 23 pasal 32 ayat (2) Tahun 2018, peserta pemilu
dilarang menempel alat peraga kampanye di tempat ibadah, rumah sakit, fasilitas milik pemerintah, lembaga pendidikan, jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan prasarana publik, di taman kota dan pepohonan.
Baca Juga: Implementasi MBKM, IAIT Jalin Kerja Sama dengan Ombudsman RI
Adapun Mapala yang turut berkampanye memunguti sampah itu masing-masing
Mapak Raya UPI Tasikmalaya, Kamapala STIA YPPT Priatim, Tasikmalaya, Gamapala UNIGAL Ciamis, Damapala IAID Ciamis, Guntapala STHG Tasikmalaya, Arundaya UMTAS, Khaniwata UNSIL, Mapala IAIT, zaradika STIMIK DCI, Himalaya STIELM Suryalaya, Sraddha INUTAS, Maoalas, Japhapadri serta Gerhana Universitas Garut.
