Ternyata, Ini Alasan Guru SDN di Tasikmalaya Bikin Video Dukungan Terhadap Prabowo dan Gibran

- 8 Januari 2024, 20:51 WIB
Jajaran Komisioner Bawaslu Kota Tasikmalaya mendatangi SDN 3 Gobras untuk mengklarifikasi sekaligus melakukan penyelidikan atas adanya dugaan kampanye yang dilakukan oleh seorang guru di lingkungan sekolah tersebut, Senin 8 Januari 2024.
Jajaran Komisioner Bawaslu Kota Tasikmalaya mendatangi SDN 3 Gobras untuk mengklarifikasi sekaligus melakukan penyelidikan atas adanya dugaan kampanye yang dilakukan oleh seorang guru di lingkungan sekolah tersebut, Senin 8 Januari 2024. /kabar priangan/Asep MS/

KABAR TASIKMALAYA - Video guru SDN 3 Gobras, Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya yang mendukung pasangan Capres Nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat ini tengah viral di Kota Tasikmalaya.

Dalam video tersebut, sang ibu guru yang termasuk guru senior di sekolah tersebut tanpa ragu-ragu memperlihatkan sikap dukungannya terhadap Prabowo – Gibran. Bahkan tak hanya itu, dirinya pun mengajak yang lain agar sama-sama memilih pasangan capres nomor urut dua tersebut.

Hal ini tentu saja membuat Bawaslu Kota Tasikmalaya langsung bereaksi. Jajaran Bawaslu pun langsung mendatangi sekolah tempat guru tersebut mengajar untuk mengklarifikasi video yang viral tersebut.

Menjawab pertanyaan Bawaslu, INP sang guru tanpa ragu-ragu mengakui bahwa dirinya membuat vidio tiktok tersebut secara spontan dengan dibantu oleh seorang mantan anak didiknya yang saat ini sudah sekolah disalah satu SMA di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Video Guru SDN di Kota Tasikmalaya Dukung Pasangan Capres Prabowo-Gibran Viral, Begini Kata Kepala Sekolahnya

Adapun latar belakang dirinya menyanyikan lagu yang bersifat ajakan memilih pasangan Prabowo Gibra, kata dia, hanya karena rasa simpatinya terhadap Prabowo yang menurutnya selalu bernasib sama dengan dirinya.

"Ya saya hanya simpati saja kepada Pak Prabowo, apalagi nasibnya selalu sama dengan nasib saya yang selalu kalah. Beliau kan dua kali mencalonkan diri jadi presiden, dua-duanya kalah. Sama seperti saya, beberapa kali bermasalah bahkan sampai ke pengadilan, tetapi saya juga selalu kalah," katanya.

Disinggung bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan tindakan yang dilarang untuk seorang ASN, INP mengaku bahwa di negara demokrasi, ASN juga harusnya memiliki hak yang sama untuk bisa berdemokrasi.

Baca Juga: Sinopsis Takdir Cinta Yang Kupilih 8 Januari 2024: Permainan Arjuna Terkuak, Jeffrey Kecewa dan Minggat

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah