Kasus Perundungan ‘Locok’ Kaki Terjadi di Tasikmalaya. Kini, Korbannya Kesulitan Kencing

- 20 Maret 2024, 08:00 WIB
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta mengaku, pihaknya memang tengah mengusut kasus perundungan di  Kabupaten Tasikmalaya
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta mengaku, pihaknya memang tengah mengusut kasus perundungan di Kabupaten Tasikmalaya /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR TASIKMALAYA - Kasus perundungan yang melibatkan anak sekolah kembali terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Kali ini kasusnya terjadi di Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya yang terekam dalam video.

Dalam video tersebut, terlihat ada dua anak yang menjadi korban perundungan dari sekelompok anak lain yang usianya terlihat lebih tua dari korban.

Di video itu terlihat anak yang menjadi korban dipegangi tangannya, lalu matanya ditutup. Kemudian, salah seorang pelaku memasukkan kaki ke selangkangan korban sambil digerakan (dilocok) berulang kali hingga mengenai organ vital korban. Akibatnya, korban kesakitan.

Dikutip dari kabar-singaparna.com, Ketua KPAI Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, kemarin, membenarkan jika memang ada video perundungan terhadap anak yang dilakukan temannya. Di mana selangkangan korban dimasuki kaki pelaku, lalu digerakan-gerakan sampai mengenai organ vital korban.

Baca Juga: Foto Diduga Aksi Perundungan Kembali Viral di Medsos, Benarkah di Kota Tasik?

Kelakuan anak-anak di bawah umur tersebut videonya kemudian tersebar melalui pesan berantai. Pasalnya, pada saat kejadian ada yang mengambil video dan menyebarluaskannya.

"Dari sana munculah dugaan kalau pada saat bermain itu terjadi bully. Salah satu korban kini bahkan mengalami susah kencing selama tiga hari. Perkaranya sekarang sudah berproses di kepolisian," jelas Ato Rinanto.

Pelaku lebih dari satu orang

Ato juga memastikan, bahwa pelaku dan korban perundungan lebih dari satu orang. Semua anak-anak di bawah umur. Seperti tampak pada video yang tersebar. Bahkan ada salah satu korban yang sampai menangis karena kesakitan.

Baca Juga: Apakah Koalisi AMIN Bisa Diteruskan di Pilkada Kota Tasikmalaya? Begini Kata Heri Ahmadi

"Mengingat pelaku dan korban ini masih anak-anak di bawah umur, kami turun tangan untuk memulihkan psikologisnya. Sementara untuk penanganan hukumnya masih berjalan di kepolisian," kata Ato.

Ditemui terpisah, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta mengaku, pihaknya memang tengah mengusut kasus perundungan tersebut. Usai memeriksa saksi, korban dan pelaku, prosesnya dilakukan melalui tahapan diversi. Apalagi para keluarga kedua pihak telah mengajukan untuk diversi.

"Kami sudah melakukan prosesnya, tinggal menunggu keputusan dari pengadilan," ujar Ridwan.

Baca Juga: Besaran Pembayaran Zakat Fitrah Ramadhan 1445 H di Kota Tasikmalaya sebesar 2,5 kilogram Atau Senilai Rp45.000

Dari hasil penyelidikan polisi diketahui untuk motif kejadian perundungan ini didasarkan karena anak-anak sedang bercanda. Berdasarkan keterangan para pihak, mereka memang saat itu sedang bermain, karena mereka sudah saling kenal. Bahkan di antaranya ada yang masih keluarga.

"Jadi kata mereka itu adalah bercanda. Namun untuk saat ini ada pihak yang mengkategorikan itu sebagai aksi bullying," ujar Ridwan. (Aris Mohamad Fitrian)***

DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang di kabar-singaparna dengan judul “Kasus Bullying Locok Kaki Bikin Heboh, Polisi dan KPAID Turun Tangan Tangani Kasusnya”

Sumber Artikel berjudul "Kasus Bullying Locok Kaki Bikin Heboh, Polisi dan KPAID Turun Tangan Tangani Kasusnya", selengkapnya dengan link: https://kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com/kabar-singaparna/pr-3237862244/kasus-bullying-locok-kaki-bikin-heboh-polisi-dan-kpaid-turun-tangan-tangani-kasusnya

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah