"Saya awal mendengar nama Kang Yanto Oce itu, beliau adalah sosok yang suka membagi-bagikan sembako dan itu ramai diperbincangkan masyarakat, itu saja yang saya tahu dari sosok kang Yanto Oce," jelasnya.
Dengan segala permasalahan di Kota Tasikmalaya khususnya kemiskinan, dia berharap siapa pun nanti yang menjadi pemimpin kedepan untuk mampu menuntaskan problem tersebut.
"Tidak hanya kemiskinan saja, Stunting dan lain sebagainya harus mampu diatasi, apalagi Kota Tasikmalaya masih mendapatkan predikat daerah termiskin di Jawa Barat," tegasnya.
Sebagai daerah yang angka kemiskinannya tertinggi di Jawa Barat. Kota Tasikmalaya memang butuh pemimpin yang paham dan mengerti dengan situasi dan kondisi permasalahan. Sehingga kebijakan kekuasaan menjadi solusi atas masalah yang terjadi di tengah masyarakat.
"Kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih diangka 11,53 persen dan gini ratio 0.405 artinya ini timpang antara orang kaya sama orang miskin jaraknya jauh," ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Murjani.
Dan apabila gini ratio sampai tembus 0.5, lanjut Murjani, maka sama saja Kota Tasikmalaya seperti tidak memiliki Pemerintahan dan itu menjadi sebuah peringatan bahaya.
"Dan kali ini dibiarkan maka akan bahaya
apabila gini ratio sampai tembus 0.5 maka sama saja tidak ada pemerintah, namun semoga jangan sampai terjadi hal tersebut," jelasnya.
Selain kemiskinan, kata Murjani, pengangguran di Kota Tasikmalaya masih diangka 6,55 persen, dan tentunya hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi Pemkot Tasikmalaya.