Banyak Monumen Sejarah di Kota Tasikmalaya Kurang Perhatian Pemerintah

- 7 Juni 2024, 10:36 WIB
Ijang Jamaludin (kiri) dan Tatang Pahat (Kanan)/Kabar Priangan/dok
Ijang Jamaludin (kiri) dan Tatang Pahat (Kanan)/Kabar Priangan/dok /

KABAR TASIKMALAYA - Monumen lahirnya Divisi Siliwangi yang berada di Jalan Otto Iskandar Dinata adalah bukti bahwa Kota Tasikmalaya merupakan daerah yang bersejarah dan memiliki peranan penting dalam Kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah seharusnya lebih perhatian terhadap benda-benda budaya seperti monumen kelahiran Divisi Siliwangi. Berdirinya monumen tersebut adalah sebagai peringatan atas peristiwa bersejarah pada masa lalu.

Hal tersebut disampaikan Tokoh Pemuda Kota Tasikmalaya, Ijang Jamaluddin. Dia berharap generasi selanjutnya supaya mengetahui bahwa ada sejarah besar tentang lahirnya Tentara Siliwangi di Kota Tasikmalaya.

"Tentunya kami berharap pemerintah melalui Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya lebih memperhatikan, memelihara dan merawat kelestarian benda bersejarah tersebut," ungkap Ijang Jamaludin, Kamis 6 Juni 2024.

Baca Juga: Tasikmalaya Merupakan Tempat Lahirnya Divisi Siliwangi, Disini Markas Pertamanya

Sekaligus, lanjut dia, memperkenalkan kepada masyarakat luas. Dia juga mengharapkan Dinas Pendidikan untuk memberikan pengetahuan sejarah kepada anak-anak pelajar, supaya timbul rasa kebanggaan terhadap Kota Tasikmalaya yang bersejarah.

"Kedepannya mudah-mudahan Dinas Pendidikan mau menginternalisasikannya dalam salah satu mata pelajaran sejarah anak anak SD, SMP misalnya dengan study lapangan anak anak pelajar SD, SMP belajar sejarah tentang tentara Siliwangi di sekitaran monumen lahirnya Siliwangi," tuturnya.

Monumen lahirnya Divisi Siliwangi pinggir Bank Mandiri.
Monumen lahirnya Divisi Siliwangi pinggir Bank Mandiri.

Keberpihakan pemerintah

Sementara, Praktisi Seni dan Pemerhati Budaya, Tatang Pahat mengatakan bahwa monumen merupakan sebuah cagar budaya yang sudah seharusnya Pemerintah Kota Tasikmalaya memiliki keberpihakan.

Baca Juga: Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Dicky Chandra Berikhtiar Melalui Jalur Langit Bersama Keluarga Besar Suryalaya

"Saya melihat tidak ada keberpihakan (Pemkot Tasikmalaya-red) banyak monumen-monumen yang terlantar padahal memiliki sejarah yang mumpuni, misalkan  monumen Koperasi terbengkalai, Monumen Veteran di depan salah satu pusat pembelanjaan, tak terawat," kata Tatang Pahat menjelaskan.

Mungkin juga, Tatang melanjutkan, banyak dari masyarakat yang tidak mengetahui dimana letaknya Tugu Nol Kilometer Kota Tasikmalaya. Sama halnya dengan monumen lahirnya Divisi Siliwangi yang berada di depan alun-alun Kota Tasikmalaya.

"Keberpihakan perihal benda-benda bersejarah termasuk monumen karena di dalamnya termaktub sejarah terkait perilaku masyarakat juga termasuk gejolak politik, ekonomi dimana peringatan itu dibuat," tegasnya.

Baca Juga: Pasti Enak! Camilan Otak-otak Tahu Ala Tri Pujis, Youtuber Masakan. Inilah Cara Membuatnya  

Dengan demikian, kata dia, implementasi Peraturan Daerah (Perda) Cagar Budaya yang dikeluarkan Pemerintah, sudah semestinya Pemkot Tasikmalaya harus terlihat keberpihakan terhadap situs, monumen yang memiliki sejarah.

"Seharusnya keberpihakan Pemkot Tasikmalaya khususnya, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) lebih terlihat nampak, tapi kan belum nampak juga," ucapnya.

Tatang juga mendorong Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya untuk memasukan kurikulum muatan lokal tentang sejarah-sejarah yang telah terjadi di Kota Tasikmalaya dengan bukti adanya situs dan monumen bersejarah.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Senjata Paling Ampuh Hanyalah Doa

"Ini kan bisa jadi muatan lokal, dan memberikan wawasan terhadap para pelajar mengenai sejarah yang telah terjadi di Kota Tasikmalaya, sehingga mereka memiliki kebanggaan juga menanamkan jiwa-jiwa patriotisme," pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah