Nundang Busaeri: Sombong Tak Ada dalam Kamus Pembelajar Sejati

- 26 Juni 2024, 15:44 WIB
Sejumlah wisudawan di Fakultas Ekonomi Unsil saat mengikuti prosesi pelepasan di lingkungan fakultas.*
Sejumlah wisudawan di Fakultas Ekonomi Unsil saat mengikuti prosesi pelepasan di lingkungan fakultas.* /Kabar Tasikmalaya/Irman S

KABAR TASIKMALAYA - Masa perkuliahan di perguruan tinggi, bukanlah akhir sebuahp erjalanan studi. Di dalam pandangan Islam, proses belajar merupakan misi sepanjang hayat. Artinya elama nyawa masih melekat, selama nafas belum tersendat, tidak ada garis finish dalam belajar.

"Dunia nyata yang akan Saudara masuki adalah kampus tanpa pagar, Saudara dapat belajar banyak hal yang belum sempat Saudara pelajari di kampus. Pelajaran yang Saudara dapatkan di bangku kuliah hanya modal dasar untuk belajar lebih lanjut," ujar Rektor Unsil Tasikmalaya Dr Nundang Busaeri.

Pernyataan itu ia sampaikan saat memberi sambutan pada acara Wisuda Periode IV Semester Genap Tahun Akademik
2023/2024 di Gedung Mandala Rabu 26 Juni 2024. Dalam acara itu, sebanyak
968 orang mahasiswa diwisuda dengan
Gina Tri Mulyani Saputri, wisudawan dari jurusan Akuntansi tercatat selaku wisudawab tercepat yakni 3 Tahun 4 Bulan 28 hari.

Baca Juga: Teddy Tjahjono Resmi Pamit dari Persib Mulai 31 Juli, Ini Sosok Penggantinya

Nundang menambahkan bahwa sebagian besar dari wisudawan adalah generasi Z, yang lahir dalam suasana yang berbeda dengan sebagian besar Ibu/Bapak dosen, dan orang tua para wisudawan.

Tantangan dulu kata Nundang adalah kemiskinan informasi, sehingga harus pandai dalam mencarinya. Tantangan kini justru sebaliknya, yaitu banjir informasi.
Untuk itu para wisudawan harus bijak dalam memilah memilih informasi.

"Karena itulah, kami harap wisudawan bisa mengembangkan kemampuan adaptasi yang baik. Belajar tanpa henti adalah salah satu caranya. Belajar di sini tidak hanya diartikan membaca teks dalam buku, tetapi lebih penting daripada itu adalah
membaca realitas di hadapan mata," kata alumni Universitas Udayana itu.

Baca Juga: Bikin Ngiler! Ini 3 Resep Membuat Jeroan Sapi Paling Lezat, Antibau

Ditambahkan, Sensitivitas dalam membaca masalah penting untuk diasah. Karena kemampuan identifikasi pola masalah akan meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan. "Kualitas pada masa depan tidak cukup menjadi pembeda yang
distingtif. Kualitas tanpa kecepatan akan menjadikan kita kehilangan
momentum. Kemampuan (ability) menghasilkan kualitas, tetapi
keterampilan (skill) menjamin kecepatan," kata dia.

Halaman:

Editor: Irman Sukmana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah