KABAR TASIKMALAYA - Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdullah menyayangkan Tugu Koperasi yang merupakan simbol sejarah bagi bangsa Indonesia tidak diperhatikan dan dirawat oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Padahal Tugu Koperasi bisa dijadikan sebagai ikon Kota Tasikmalaya, sebagai sejarah yang harus dikenalkan kepada generasi muda khususnya. Sehingga, masyarakat pun tertanam sebuah kebanggaan bahwa daerahnya merupakan tempat kongres pertama dan lahirnya Koperasi pada 12 Juli 1947.
"Saya sudah mengusulkan ke Pemkot Tasikmalaya untuk dibuatkan menjadi Musium Koperasi, atau dibangun suatu kawasan sebagai 'heritage' koperasi untuk dikenalkan kepada generasi muda serta bisa dijadikan kawasan wisata edukasi," ungkap Dr. Yusuf Abdullah, Jumat 28 Juni 2024.
Yusuf melanjutkan, walaupun secara lisan usulan tersebut disampaikan ke Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, tapi memang sudah seharusnya Pemerintah untuk merawat tugu dan monumen bersejarah sebagai penghormatan kepada para pelaku sejarah.
"Iya, jadi sangat disayangkan tidak dirawat, padahal itu kan monumen bersejarah bagi Tasikmalaya umumnya bangsa Indonesia, tugu dan monumen yang memiliki makna sejarah merupakan aset bagi Kota Tasikmalaya," tuturnya.
Musium Koperasi bila direalisasikan serta dibangun Pemerintah Kota Tasikmalaya, dan dikelola secara baik dan benar secara profesional oleh generasi muda millenial dengan perpaduan dan sentuhan teknologi, kata dia, pasti akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
"Coba saja, bila di tugu koperasi dan bangunan belakang yang sudah ambruk dibangun musium dan diperkenalkan kepada para siswa-siswi SD sampai dengan SMA se-Indonesia, dengan studi tour datang ke Musium Koperasi, pasti akan meningkatkan PAD," tuturnya.
Baca Juga: Ide Bisnis saat Libur Sekolah! Ini Cara Membuat Donat Empuk Anti Gagal, Sajian Lezat dan Manis