Pemberdayaan UMKM
Selain itu, pemberdayaan masyarakat dengan produk-produk UMKM yang diperdagangkan akan melahirkan pertumbuhan ekonomi bagi warga Kota Tasikmalaya dan sekitarnya, asal dikelola dengan secara profesional.
"Impact faktornya ke UMKM, dahsyat pastinya, misalkan dengan tiket masuk Rp 5000,- para touris dengan disuguhi sejarah-sejarah Koperasi dengan pelopor Bapak Koperasi yaitu Bung Hatta, tentunya menjadi daya tarik," ucapnya.
Jadi, Yusuf menegaskan, sekolah yang akan melakukan studi tour tujuannya jangan ke Yogyakarta saja, tetapi bagaimana supaya mereka datang ke Kota Tasikmalaya untuk mengetahui sejarah Koperasi dan yang lainnya.
"Saya yakin bisa menghasilkan dan bisa meningkatkan tarap hidup masyarakat Kota Tasikmalaya, bila memang dikelola secara profesional, jika memang dibangun Musium Koperasi, pasti ekonomi masyarakat menggeliat," ujarnya.
Para generasi muda dengan sentuhan teknologinya supaya menarik para wisatawan untuk datang ke Musium Koperasi dengan daya tarik yang disampaikan melalui media atau medsos dan yang lainnya.
"Jadi, jangan ke Bali atau ke Yogyakarta terus, nanti itu bagaimana para wisatawan supaya datang ke Kota Tasikmalaya, dengan suguhan sejarah-sejarah yang dilahirkan di Kota Tasikmalaya. Dan tentunya Tasik akan menjadi asik," pungkasnya.
Baca Juga: Aksi Komunitas BSC Chapter Cipedes Tasikmalaya Sempat Membuat Kaget Pekerja Informal
Tugu Koperasi yang berada di Jalan Mochamad Hatta, Kota Tasikmalaya sebagai bukti bahwa di tempat tersebut telah lahir sebuah sejarah yaitu Kongres Koperasi pertama yang dilaksanakan tanggal 12 Juli 1947 silam, setelah dua tahun bangsa Indonesia Merdeka.
Sang Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia juga Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) pertama, Mochamad Hatta merupakan pelopor lahirnya Koperasi, tujuannya yaitu menyelenggarakan kemakmuran rakyat dengan jalan menyusun perekonomian sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.