Tugu Koperasi Merupakan Simbol Historis Pondasi Ekonomi Indonesia yang Patut Dirawat oleh Pemkot Tasikmalaya

- 29 Juni 2024, 16:43 WIB
Kolase tugu koperasi dan Ijang Jamaludin, tokoh pemuda Tasikmalaya
Kolase tugu koperasi dan Ijang Jamaludin, tokoh pemuda Tasikmalaya /

 

KABAR TASIKMALAYA - Dengan tidak dirawatnya Tugu Koperasi yang berada di Jalan Mochamad Hatta oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, sehingga kini menjadi perhatian dari berbagai kalangan masyarakat, praktisi seni budaya, akademisi hingga tokoh pemuda.

Tokoh Pemuda Kota Tasikmalaya, Ijang Jamaludin menyayangkan terhadap sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya yang tidak merawat Tugu Koperasi yang merupakan simbol historis pondasi ekonomi Indonesia.

"Seharusnya Pemkot Tasikmalaya bertanggungjawab merawat tugu koperasi, melestarikan dan meneruskan serta mengembangkan nilai historis dan ekonomi yang menjadi jati diri Tasikmalaya," ungkap Ijang Jamaludin, Sabtu 29 Juni 2024.

Pemerintah Kota Tasikmalaya, menurut Ijang, seharusnya mampu mentransformasikan nilai-nilai historis kelahiran Koperasi di Tasikmalaya sebagai penguat dan landasan kebijakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Tasikmalaya.

Baca Juga: Tugu Koperasi Terbengkalai, Tatang Pahat : Keberpihakan Pemkot Tasikmalaya Terhadap Sejarah Dipertanyakan 

"Mitra Batik, nama yang tidak asing di telinga masyarakat Kota Tasikmalaya. bahkan, namanya pun diabadikan menjadi sebuah nama salah satu jalan di Kota Tasikmalaya. bukan tanpa sebab, karena Tasikmalaya pernah mengukir sejarah berdiri sebuah koperasi terbesar di Indonesia," tuturnya.

Koperasi terbesar di Indonesia tersebut, lanjut Ijang, adalah Koperasi Mitra Batik yang berdiri pada tanggal 17 Januari 1939. Jadi, pada 12 Juli 1947, Mitra Batik menjadi tuan rumah terselenggaranya kongres koperasi pertama di Tasikmalaya.

"Sehingga setiap tanggal 12 juli diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional. Dan tugu Koperasi dibangun sebagai pengingat akan sejarah penting dasar prinsip ekonomi Bangsa indonesia yaitu gotong royong, sebuah sistem ekonomi kerakyatan yang digagas oleh pendiri bangsa sekaligus Bapak Koperasi Indonesia yaitu, Mohamad Hatta," jelasnya.

Baca Juga: PEDASNYA Nendang! Ini Cara Membuat Ayam Woku Kemangi Khas Manado Ala Chef Devina Hermawan. Kaya Akan Rempah

Pertanyaannya, apakah masyarakat Kota Tasikmalaya tahu dan faham akan sejarah tersebut?, juga generasi muda Kota Tasikmalaya merasa bangga, bahwa Tasikmalaya adalah tempat lahirnya prinsip dasar ekonomi Indonesia?.

"Jawabannya mungkin tidak, dengan tidak terawatnya monumen sejarah Tugu Koperasi, dengan matinya koperasi di Tasikmalaya. hal itu menunjukan, bahwa historis dan spirit koperasi ditempat lahirnya Koperasi telah memudar," tegasnya.

Padahal, bukan tanpa alasan, Tasikmalaya melalui Koperasi Mitra Batik ditunjuk sebagai tuan rumah kongres Koperasi pertama di Indonesia. Yaitu pertama, bahwa Tasikmalaya dianggap sebagai soko guru perekonomian bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Juga: Sejalan dengan Prabowo, Pujakesuma Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

"Artinya bahwa Tasikmalaya waktu itu menjadi salah satu pusat perekonomian yang maju dengan sistem ekonomi kerakyatan. kedua, Batik adalah simbol komoditi ekonomi utama dalam kemajuan ekonomi Tasikmalaya, bahkan Indonesia kala itu," ucapnya.

Secara ekonomi dan historis Tasikmalaya, kata Ijang, memiliki warisan budaya berupa Batik yang khas yaitu Batik Sukapura. batik bukan hanya komoditi ekonomi tetapi batik sukapura adalah merupakan identitas dan jati diri masyarakat Tasikmalaya.

"Batik Sukapura memiliki motif dan corak yang khas yang berbeda dengan batik lainnya, dengan dominasi warna merah, coklat, hitam, putih dan kuning yang menjadi penanda di setiap goresan motifnya," ujar Ijang Jamaludin.

Baca Juga: DPRD Godok Perda Penyelenggaraan Pendidikan. Gilman: Untuk Menjamin Pendidikan yang Berkualitas di Tasikmalaya

Membiarkan simbol historis pondasi ekonomi Indonesia berupa Tugu Koperasi yang kian terkubur oleh arus jaman, Ijang menambahkan berarti Pemerintah Kota Tasikmalaya sudah tidak memiliki keberpihakan terhadap sejarah dan nasionalisme.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Asep Yosa tidak menanggapi saat akan dikonfirmasi, Jumat 28 Juni 2024, terkait pemberitaan tentang simbol sejarah khususnya tugu Koperasi dengan alasan sedang menggelar rapat.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah