Video Kereta Cepat Whoosh Bocor Padahal Baru Seumur Jagung. Penumpang yang Rekam Ditegur Petugas

- 12 April 2024, 18:38 WIB
Kebocoran terjadi di Kereta Cepat Whoosh akibat hujan deras pada 12 April 2024 sekira pukul 14.00 WIB, saksi mata ditegur agar tak mengambil video dan menyebarkannya. 12/4/2024.
Kebocoran terjadi di Kereta Cepat Whoosh akibat hujan deras pada 12 April 2024 sekira pukul 14.00 WIB, saksi mata ditegur agar tak mengambil video dan menyebarkannya. 12/4/2024. /Instagram @Pikiranrakyat.

Saat peresmian, Jokowi menyebut alasan pemilihan nama Whoosh sebagai nama kereta, “Kereta cepat ini kita namakan Whoosh. Ini merupakan inspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi dan Whoosh merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat,” ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Ini Penyakit Kronis yang Biasanya Kambuh di Minggu Pertama Lebaran

Kereta Cepat Whoosh yang memiliki kecepatan 350 kilometer per jam diklaim merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan juga Asia Tenggara. Kecepatan ini disebut dapat memangkas perjalanan penumpang Jakarta-Bandung menjadi hanya 30 menit dari waktu tempuh umumnya yakni 3 jam. Kecepatan mobilitas tersebut diharapkan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi antara dua kota.

Kereta yang juga disebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ini memiliki panjang lintasan hingga 142 KM. Penumpang yang menggunakan jasa kereta ini dikenakan harga tiket yang berbeda tergantung waktu keberangkatan dan kelas gerbong, yaitu Rp150 ribu, Rp175 ribu, Rp200 ribu, Rp225 ribu hingga Rp250 ribu untuk kelas Premium Economy.

Pembangunan infrastruktur Kereta Cepat Whoosh diliputi kontroversi ketika realisasi biaya mengalami pembengkakan yang sangat besar dari biaya yang dianggarkan dan disepakati di awal.

Megaproyek Kereta Cepat Whoosh dibangun dengan total biaya USD 7,2 miliar atau Rp108 triliun. Padahal biaya yang disepakati di awal adalah USD 5,13 miliar, dengan demikian terjadi pembengkakan biaya sekira USD 1,2 miliar atau Rp19,3 triliun. 

Baca Juga: Ujang Endin Indrawan Daftar ke PDIP. Sowan ke Bupati Jeje, Minta Izin untuk Ikut Pilkada Pangandaran 2024

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan bahwa pembengkakan tersebut adalah 20% dari nilai proyek dan telah disepakati oleh China.

"Total biaya USD 7,2 miliar (sekitar Rp 108 triliun), ada penambahan USD 1,2 miliar. Awalnya dihitung ada penambahan US$ 1,4 miliar, sudah lewat BPKP. Tetapi proposal setelah dibawa ke pihak China, mereka hanya bisa menyetujui penambahan  biaya 20% dari nilai proyek," kata Dwiyana Slamet Riyadi pada 22 Juni 2023 lalu.

Baca Juga: Melihat Tradisi Penyapu Koin Bertaruh Nyawa di Pantura Indramayu yang Bikin KDM Ngeri

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah