Hormon Ini Bisa Jadi Penyebab Anda Susah Turun Berat Badan Saat Menopause. Ini Cara Mudah Mengatasinya

- 1 Juli 2024, 12:00 WIB
Cara mengatasi kenaikan berat badan saat menopause./ Freepik/ stockking
Cara mengatasi kenaikan berat badan saat menopause./ Freepik/ stockking /

KABAR TASIKMALAYA - Kenaikan berat badan pada masa menopause adalah hal yang umum dialami banyak wanita, demikian tutur Dr. Grace Ruth-Williams, seorang dokter di bidang Ginekologi melansir dari Healthinsider. Hal ini juga merupakan salah satu kekhawatiran banyak wanita ketika mereka menginjak usia pra-menopause maupun usia menopause.

Menurutnya, perubahan berat badan akibat perubahan hormon merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Secara statistik, kenaikan berat badan akibat perubahan hormon dialami dua dari tiga wanita berusia 40-59 tahun serta hampir tiga dari empat wanita berusia 60 tahun ke atas.

Secara umum, wanita biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1,5 kg per tahun dari usia 40-an hingga awal 60-an.  Jumlahnya bisa mencapai sekitar 30 kilogram selama periode ini. Namun hal yang mengkhawatirkan adalah banyak wanita mengalami kenaikan berat badan yang lebih cepat lagi, terkadang bertambah 20 kilogram atau lebih hanya dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Wajib Coba! Cara Membuat Combro Ala Chef Rudy CHoirudin. Renyah, Empuk, dan Dapat Mengontrol Gula Darah

Ini bukan hanya tentang angka-angka pada timbangan. Setelah menopause, kadar estrogen yang lebih rendah menyebabkan lemak disimpan di sekitar pinggang, bukan di pinggul dan paha. Untuk wanita pascamenopause, lemak perut dapat mencapai 15 hingga 20% dari total berat badan mereka, dibandingkan dengan hanya 5 hingga 8% pada wanita premenopause.  

Dampak Perubahan Hormon Selain Kenaikan Berat Badan

Perubahan hormon selama menopause secara langsung terkait dengan bagaimana orang lain memandang usia Anda. Sebuah penelitian dari Universitas Erlangen-Nuremberg di Jerman menyelidiki hal ini dengan memperkirakan usia 100 wanita berusia 35 hingga 55 tahun dan menguji kadar hormon mereka. 

Mereka menemukan bahwa kadar hormon wanita yang lebih rendah dapat membuat kulit lebih tipis, lebih kering, dan lebih rentan terhadap keriput, serta menyebabkan penipisan dan kerontokan rambut.

"Ketika kadar hormon estrogen mereka tinggi, kami secara konsisten menganggap mereka lebih muda. Ketika estrogen rendah, kami juga secara konsisten menaksir usianya terlalu tua.

Dan perbedaannya bisa mencapai 8 tahun di kedua arah, jadi kita akan melihat wanita yang berusia 40 tahun tapi terlihat berusia 48 tahun, dan sebaliknya," ujar Ludwig Wildt, profesor kebidanan dan kandungan yang mengepalai penelitian di universitas tersebut.

Halaman:

Editor: Utami Isharyani Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah