Tak hanya itu, Risma juga memastikan jika Entis akan kembali masuk sekolah. Sedangkan kakaknya, Mahdar (17) yang selama ini membantu perekonomian keluarga dengan menjadi kernet truk pengangkut sayuran, ditawari pekerjaan yang lebih layak.
"Untuk ibu mereka yang mengalami gangguan jiwa, Bu Siti, kami pastikan sudah dibawa ke Rumah Sakit Marzoeki di Bogor. Ia harus menjalani perawatan agar bisa sembuh kembali,” katanya.
Masih menurut Risma, jika nanti setelah menjalani pengobatan di rumah sakit Siti bisa sembuh, maka dirinya akan mengajaknya bekerja. Namun jika kondisinya belum benar-benar sembuh, maka Siti biar tinggal di rumahnya dulu sambil menjaga warung.
Viral
![Mensos Risma berbincang dengan Entis, remaja di Garut yang rela berhenti sekolah demi merawat ibu.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2023/10/30/1967903438.jpg)
Dalam beberapa hari terakhir, Entis Sutisna, remaja berusia 14 tahun warga Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, viral di media sosial. Di usianya yang masih sangat belia, ia harus rela mengorbankan masa bermain bahkan sekolahnya karena lebih fokus merawat ibunya sang menderita gangguan jiwa.
Setiap hari, Entis harus menjaga dan merawat sang ibu, termasuk menyuapinya makan. Bahkan tak jarang ia harus rela mengejar-ngejar ibunya yang kadang suka kabur dari rumah ketika penyakitnya sedang kambuh.
"Kadang kalau sedang kambuh, ibu suka kabur dari rumah sehingga saya harus mengejar atau mencarinya hingga ke daerah Tarogong atau Samarang. Saya tidak bisa meninggalkan ibu lama-lama di rumah karena tidak ada yang menjaganya,” ucap Entis.