Dukung Ivan Dicksan, DPC PPP Tasikmalaya Dituding Utamakan Calon Non Kader. Ini Kata Sekjen

29 Juni 2024, 09:21 WIB
Kolase Hj. Nurhayati, Ivan Dicksan, dan Agus Wahyudin /

KABAR TASIKMALAYA - Deklarasi pengurus DPC PPP Kota Tasikmalaya yang menyatakan dukunganya untuk Ivan Dicksan sebagai bakal calon Wali Kota Tasikmalaya yang diusung oleh PPP mendapatkan reaksi dari sejumlah kader PPP sendiri.

Sejumlah kader PPP mempertanyakan sikap pengurus DPC PPP Kota Tasikmalaya yang menurut mereka lebih mengutamakan figur di luar kader ketimbang mengutamakan kader sendiri. Karena faktanya, saat ini di internal kader PPP sendiri disebut-sebut memiliki banyak figure potensial yang layak diusung oleh PPP dalam pilkada Kota Tasikmalaya.

Beberapa kader yang PPP yang dinilai sudah mumpuni dan layak diusung dalam Pilkada Kota Tasikmalaya ini diantaranya Agus Wahyudin dan Hj. Nurhayati. Agus Wahyudin dinilai sebagai kader potensial yang memiliki pengalaman tak diragukan lagi. Apalagi Agus Wahyudin sempat menjabat sebagai Ketua DPRD dan saat masih menjabat sebagai wakil ketua DPRD.

Selain Agus Wahyudin, ada juga nama Hj. Nurhayati yang sejak tahun 2014 menjabat sebagai Anggota DPR RI. Bahkan dalam perolehan suara, Nurhayati tak diragukan lagi. Kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI pun dianggap sangat mumpuni untuk dijadikan sebagai Calon wali Kota Tasikmalaya oleh PPP.

Baca Juga: Pengurus DPC PPP Deklarasikan Ivan Dicksan Sebagai Bacawalkot Tasikmalaya, Begini Tanggapan Hj. Nurhayati

Apalagi Hj. Nurhayati pun ternyata mendapatkan Surat Tugas dari DPP PPP untuk Pilkada Kota Tasikmalaya 2024. Maka, ketika Pengurus DPC PPP Kota Tasikmalaya mendeklarasikan dukungannya terhadap Ivan Dicksan, banyak di kalangan internal kader PPP yang mempertanyakan sikap tersebut, mengingat PPP sendiri memiliki kader potensial untuk dicalonkan sebagai calon Wali Kota Tasikmalaya.

Menanggapi pertanyaan-pertanyaan itu, Sekretaris DPC PPP Kota Tasikmalaya, Zenzen Jaenudin mengatakan bahwa Deklarasi Dukungan terhadap Ivan Dicksan untuk pilkada Kota Tasikmalaya ini tak ujug-ujug dilakukan begitu saja, tetapi sudah melalui proses yang cukup panjang serta dengan berbagai pertimbangan yang matang.

Zenzen mengatakan, sejak awal PPP merupakan partai inklusif yang terbuka bagi siapapun. Artinya, kata dia, siapapun yang berniat dan berkompeten untuk membesarkan PPP, maka partai akan terbuka menerimanya.

Baca Juga: Supporter Jakmania Bingung Car Penginapan, Ini 5 Hotel Murah Dekat Stadion Jakarta Internasional Stadium

Begitu pun dalam Pilkada Kota Tasikmalaya, kata Zenzen, PPP sejak awal membuka diri dan mempersilakan semua kandidat, baik kader maupun non kader untuk mendaftar. Nah, kata dia, dari proses pendaftaran itu, lanjut Zenzen, partai memiliki kriteria sendiri untuk menentukan calon yang layak diusung oleh PPP.

“Alat ukurnya bukan suka atau tidak suka, bukan juga karena ada unsur kedekatan, tetapi ada dua parameter yang kami gunakan. Karena tujuan kami ikut pilkada ini untuk menang. Maka, alat ukurnya harus jelas,” kata dia.

Zenzen kemudian menyebutkan, ada dua parameter yang digunakan oleh partai dalam menentukan siapa yang akan diusung. Pertama, kata dia, dilihat dari integritasnya, kapabilitasnya, kredibilitasnya, termasuk loyalitasnya.

Baca Juga: Akademisi Unsil Sayangkan Tugu Koperasi Tidak Dirawat. Padahal Bisa Dijadikan Ikon Kota Tasikmalaya

“Kami sebagai tim penjaring, melakukan tracking terhadap semua bakal calon yang masuk untuk melihat factor-faktor tadi,” kata dia.

Yang kedua, kata Zenzen, yaitu melihat dari elektabilitasnya, akseptabilitasnya, popularitasnya. “Kami melakukan tracking terhadap semua kandidat atas dua hal tadi. Semua nama kami potret dari dua parameter tersebut,” kata dia.

Menurut Zenzen, dalam pilkada ini PPP tujuannya untuk memenangkan pilkada. Jadi pilihan partai, kata dia, tidak bisa mengutamakan rasa primordial, yaitu mendahulukan kader. “Yang kami gunakan ini alat ukur yang jelas, karena nama Pak Ivan Dicksan itu setelah kami potret, unggul di semua sisi,” katanya.

Baca Juga: Bingung Masak Apa? Coba Cara Membuat Pesmol Ikan Nila: Perpaduan Gurih, Asam, dan Pedas yang Menggugah Selera

Tidak daftar dari awal

Soal kemudian saat ini tiba-tiba nama Agus Wahyudin dan Hj. Nurhayati yang disebut-sebut kader terbaik partai, Zenzen menjelaskan bahwa dari awal Hj Nurhayati itu proyeksinya untuk menjadi anggota DPR RI.

“Makanya ketika pencalonan beliau, kami sangat mendukungnya sehingga suara beliau bulat. Namun karena ada insiden Parliamentery Treshold, PPP tak lolos ke senayan. Nah sekarang, setelah proses penjaringan sudah melangkah jauh, kok tiba-tiba dipermasalahkan,” kata dia.

Begitu pun dengan Agus Wahyudin, kata Zenzen, dalam proses penjaringan dia tak menuntaskan prosesnya sehingga tim penjaringan tetap melakukan penjaringan sesuai mekanisme yang ada.

Baca Juga: Ide Bisnis saat Libur Sekolah! Ini Cara Membuat Donat Empuk Anti Gagal, Sajian Lezat dan Manis

Zenzen juga menegaskan, sebenarnya kalau memang dari awal mau serius mencalonkan di pilkada, tentu dirinya akan lebih mengutamakan kader. ”Mungkin kami tak akan mengajukan ke pusat untuk membuka pendaftaran, karena di internal ada kader potensial yang akan maju,” kata dia.

Namun faktanya, lanjut Zenzen, Hj Nurhayati lebih konsen ke pusat, dan Agus Wahyudin tak menuntaskan pendaftarannya. “Kalau sekarang kami harus ditarik lagi mundur ke belakang dengan alasan mengutamakan kader, tentu tak baik juga dong. Tentunya Masyarakat akan menilai kami tak konsisten,” kata dia.

Untuk itu, Zenzen meminta agar dalam menghadapi pilkada ini, jangan dibentur-benturkan dalam soal kader dan bukan kader. “Toh seandainya menang. Dan kami yakin kami akan menang, nanti Pak Ivan pun Insya Allah akan menjadi kader PPP yang siap memenangkan PPP di pemilu 2029 mendatang,” kata Zenzen.

Baca Juga: Liburan Butuh Penginapan? Ini 5 Hotel Murah di Tasikmalaya dengan Fasilitas Nyaman Dibawah Harga Rp300 Ribuan

Zenzen justru curiga, isu soal kader dan bukan kader ini sengaja dilemparkan oleh lawan politik agar PPP menjadi tidak solid. “Karena dari pemilu ke pemilu yang saya pelajari, kemenangan itu bisa diraih jika partai solid. Nah, ini tampaknya ada yang menghembuskan dari lawan politik agar kami tidak solid,” ujar Zenzen.

Untuk itu, dia meminta kepada semua kader partai untuk merapatkan barisan demi kemenangan PPP dalam PIlkada Kota Tasikmalaya 2024. “Karena target kita bukan hanya kemenangan di Pilkada 2024 saja, tetapi merebut kembali kemenangan PPP di pemilu 2029 agar bisa kembali ke senayan,” pungkas Zenzen.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler