Unjuk Rasa di Gedung Bupati Tasikmalaya Berlangsung Ricuh. Pintu Kaca Pecah, Pengunjukrasa Camping di Halaman

- 1 Maret 2024, 10:00 WIB
Para pengunjukrasa memasang poster “Disegel” di pintu ruangan Bagian Umum Pemkab Tasikmalaya dalam aksi yang digelar di Gedung Bupati Tasikmalaya, Kamis, 29 Februari 2024. Aksi itu ricuh sehingga pintu kaca kantor bupati pecah.*
Para pengunjukrasa memasang poster “Disegel” di pintu ruangan Bagian Umum Pemkab Tasikmalaya dalam aksi yang digelar di Gedung Bupati Tasikmalaya, Kamis, 29 Februari 2024. Aksi itu ricuh sehingga pintu kaca kantor bupati pecah.* /Aris MF/

KABAR TASIKMALAYA - Aksi unjukrasa dugaan korupsi yang berlangsung di halaman kantor Bupati Tasikmalaya berlangsung panas dan diakhiri kericuhan. Selain terjadi aksi melempari polisi dengan tomat, masa juga melalukan bakar ban hingga memecahkan kaca pintu masuk Gedung Bupati Tasikmalaya, Kamis (29/2/2024).

Kericuhan ini terjadi saat puluhan masa yang tergabung dalam Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) ini bentrok dengan petugas kepolisian. Masa yang merangsek ingin masuk ke gedung Bupati ini dihadang aparat keamanan. Akibatnya aksi saling dorong pun terjadi.

Tidak hanya itu, masa yang kesal juga turut membakar ban hingga asapnya membumbung tinggi di lobi Kantor Bupati Tasikmalaya.  Merasa niatnya masuk ke dalam gedung dihalang-halangi, maka beberapa peserta aksi menendang pintu masuk kantor bupati hingga kacanya pecah.

Sebagian masa yang sudah lolos dan masuk ke dalam gedung Bupati Tasikmalaya kemudian menyegel kantor bagian umum dengan tulis kertas. Masa pun berencana menginap dengan tenda di lokasi demontrasi, sebelum tuntutan mereka bertemu dengan Kabag Umum Setda Kabupaten Tasikmalaya terpenuhi.

Baca Juga: Ratusan Pejuang Perubahan di Tasikmalaya Demo di KPU dan Bawaslu. Tuntut Hasil Pemilu Dibatalkan

Dalam orasinya, masa menuduh terjadi indikasi korupsi di Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya tersebut. Indikasi korupsi itu berada dalam perjalanan dinas, pemeliharaan fiktif hingga penyediaan alat tulis kantor fiktif.

Hal ini jelas merugikan negara hingga miliaran rupiah. Sementara, saat ini Kabupaten Tasikmalaya tengah menghadapi persoalan stunting,  infrastruktur rusak hingga perekonomian masyarakat minim perhatian.

"Kami mencium adanya indikasi korupsi di Pemkab Tasikmalaya, dan itu nilainya tidak sedikit. Miliaran rupiah uang yang dikeluarkan dalam SPJ fiktif," ujar Korlap Aksi Givan A Muldan.

Baca Juga: Kades Margacinta Garut Bantah Lakukan Pungutan Uang Ganti Rugi Tol Getaci. Agan: Laporan Sudah Dicabut

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah