Network
KABAR PRIANGAN - Maraknya kasus penggerebekan minuman keras (miras) di Kota Tasikmalaya, membuat banyak warga Kota Tasikmalaya prihatin. Hal ini seolah-olah memperlihatkan bukti bahwa Tasikmalaya yang merupakan Kota Santri ini menjadi sasaran peredaran miras.
Keprihatinan inipun diungkapkan oleh Danramil 1202 Indihiang Kota Tasikmalaya, Mayor Chk Wawan Sofwan, SH saat hadir dalam acara podcast Kabar Priangan yang dipandu oleh Pemred Kabar Priangan, Zulkarnain Finaldi, Senin, 3 Juli 2023.
Mayor Chk Wawan prihatin karena Kota Tasikmalaya yang nota bene merupakan kota yang memegang teguh nilai-nilai Islami dalam kehidupan masyarakatnya, mulai dikotori dengan perilaku-perilaku yang tidak islami, seperti peredaran miras.
Namun di sisi lain, Wawan pun melihat bahwa dengan hadirnya bandar-bandar yang memasarkan miras di Kota Tasikmalaya, ini memperlihatkan bahwa Kota Tasikmalaya di mata para bandar ini merupakan pangsa pasar bagi mereka.
“Ya, memang patut diakui bahwa di masyarakat kita ini, ada juga yang kerap mengkonsumsi miras. Nah, mereka-mereka inilah yang menjadi sasaran pasar para pengedar miras ini,” kata Wawan.
Seperti halnya di jaman Rasulullah, kata dia, tidak semua umatnya ikut pada ajaran rasul, tetapi ada juga yang menentang.
Begitu pun di Kota Tasikmalaya, kata dia, meskipun masyarakatnya dikenal religius Islami, dan Kota Tasikmalaya pun memiliki Perda Tata Nilai, yang salah satunya melarang peredaran miras, namun masih ada kelompok-kelompok tertentu yang punya kebiasaan atau suka mengkonsumsi miras.
