Penelitian tersebut diperkuat dengan penelitian lain yang berjudul ‘Siesta in Healthy Adults and Coronary Mortality in The General Population’ yang menyebut efek kesehatan dari tidur siang pada 23.681 orang dewasa Yunani yang sehat selama rata-rata sekitar enam tahun.
Pada penelitian tersebut para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang tidur siang setidaknya tiga kali seminggu selama sekitar setengah jam memiliki angka kematian koroner 37% lebih rendah daripada mereka yang tidak tidur siang.
Baca Juga: Bulan Puasa di Depan Mata, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Sahur Ramadhan
Tidur dari Perspektif Islam
Secara umum, sepertiga dari hidup kita dihabiskan untuk tidur. Meski hal ini baru-baru saja diselidiki oleh para ahli saraf, Islam sudah menjadikan tidur sebagai salah satu topik yang sering dibahas.
Dalam Islam tidur dianggap sebagai salah satu tanda kebesaran Allah. Tidur sering disebutkan dalam Al-Quran. Pada Surat Ar-Rum ayat 23 Allah berfirman:
“Di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan Allah) bagi kaum yang mendengarkan.”
Selain itu, dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Rasulullah saw mempraktekkan Qailulah. Diriwayatkan oleh Anas: "Kami biasa melakukan shalat Jumat lebih awal dan kemudian tidur siang." (Sahih Al-Bukhari. Kitab Shalat Jumat, jilid 11, hadis 940.)
Kini Tidur Siang Menjadi Salah Satu Praktek di Kantor untuk Tingkatkan Produktivitas
Baru-baru ini, ruang tidur siang telah didirikan di pusat perusahaan di Cina dan Hong Kong untuk tidur siang bagi karyawan mereka untuk meningkatkan produktivitas.
Sebuah tips yang dapat Anda terapkan adalah tetapkan jadwal tidur siang yang teratur. Waktu yang konsisten akan membuat Anda terlelap lebih cepat dan mendapatkan manfaat rutin dari tidur siang.