KABAR TASIKMALAYA - Di era digital sekarang ini, pekerjaan jurnalis penuh dengan tantangan dan senantiasa memerlukan inovasi yang terus menerus. Jika tak dapat mengikuti perkembangan jaman dan tak melakukan inovasi, maka dia akan terlindas oleh mereka yang mampu memanfaatkan teknologi digital dengan maksimal.
Hal itu diungkapkan oleh Dekan Fakultas Komunikasi dan Informasi Universitas Garut (Uniga), Prof. DR. Hj. Ummu Salamah, M.S saat memberikan sambutan dalam Kuliah Umum bertema “Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Produksi dan distribusi Berita untuk Media Cetak dan Elektronik” di Aula Fakultas Kominfo Uniga, Rabu, 12 Juni 2024.
Kuliah Umum tersebut menghadirkan pembicara tunggal, Zulkarnain Finaldi, Pemimpin Redaksi HU Kabar Priangan, dengan moderator, Ridwan Mustopa, Dosen Jurnalistik didampingi Feri Purnama, yang juga Dosen Jurnalistik di Fkominfo Uniga.
Hj. Ummu Salamah menjelaskan, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi digital sangat berdampak pada perubahan pendistribusian informasi. “Distribusi informasi tesampaikan dengan cepat dan khalayak juga menerimanya dengan cepat pula,” katanya.
Baca Juga: Pengurus Daerah LDII Kota Tasikmalaya dan Jabar Berkolaborasi untuk Cetak Jurnalis Kreatif
Hal tersebut, kata dia, memperlihatkan begitu dahsyatnya revolusi teknologi mempengaruhi dunia jurnalis. Dunia digital kata dia, telah membawa perubahan besar dengan membuat dunia menjadi global village.
“Digitalisasi memungkikan informasi dapat disebarluaskan melalui berbagai platform dan berimplikasi pada pola konsumsi informasi,” katanya.
Konvergensi media
Dia menjelaskan, konvergensi pernah diterapkan oleh berbagai media, dan media tersebut memanfaatkan situs online untuk mengintegrasikan seluruh konten berita dengan menggunakan berbagai platform. “Sedangkan pada tataran jurnalis, konvergensi media telah memberikan perubahan pada cara kerja jurnalis,” kata dia.
Jurnalis harus mampu menyebarkan informasi dengan memadukan berbagai media sekaligus, yakni antara teks, audio dan video. Tentunya jurnalis harus menyesuaikan konvergensi media sebagai perkembangan dan tuntutan khalayak.
“Apabila konvergensi tersebut dapat diimplementasikan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan prestasi positif pengguna terhadap layanan yang dihasilkan,” kata dia.
Sementara itu, Zulkarnin Finaldi dalam paparannya menjelaskan bahwa tantangan dunia jurnalistik saat ini semakin berat. Para jurnalis dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Persaingannya tidak hanya antara sesama jurnalis, namun juga dengan masyarakat umum seiring dengan kehadiran media sosial.
Baca Juga: Daffa Salman dan Imam Arief Main Bola di SMAN 2 Tasikmalaya. Siswa Smandatas Histeris
“Bahkan para jurnalis dihadapkan pada tanggungjawab moral untuk meluruskan informasi-informasi hoaks yang diproduksi oleh para jurnalis warga yang tak bertanggungjawab,” katanya.
Di lain pihak, Zulkarnain pun menjelaskan bahwa dengan teknologi digital ini, kerja jurnalis sudah sangat dimudahkan, terutama dalam hal melakukan riset data. “Sekarang ini kita butuh data apa saja tinggal buka internet, semua data tersaji. Dengan demikian, jurnalis yang kreatif akan dapat menghasilkan karya yang lebih kaya akan informasi, lebih kreatif dan lebih beragam,” katanya.
Namun tantangannya, kata dia, dengan kehadiran teknologi digital ini, maka minat audiens semakin meningkat. “Audiens sekarang lebih menyukai informasi-informasi yang bersifat multi media. Maka, jurnalis pun harus dapat mengikuti minat masyarakat ini. Kalau tidak, maka akan ditinggalkan oleh khalayak,” katanya.
Baca Juga: Politisi Senior Partai Golkar Menilai Ridwan Kamil Lebih Realistis Maju di Pilgub Jabar 2024
Untuk itu, Zulkarnain menyarankan kepada para mahasiswa Jurnalistik Fkominfo Uniga agar terus meningkatkan kemampuannya di dunia digital, karena tantangan dunia jurnalistik ke depan akan lebih berat dan menantang.***