Ginting Gintara juga menyesalkan aksi pengeroyokan sampai anggotanya meninggal dunia. Padahal, penyelesaian permasalahan sepele seperti itu bisa dimusyawarahkan dengan baik-baik, tanpa pengeroyokan.
"Kami seluruh anggota Gibas di Kota Banjar ikut berduka cita. Merasa kehilangan atas meninggalnya korban. Semasa hidupnya, Yaya itu orang baik. Untuk itu, kami berharap kasus pengeroyokan ini diusut tuntas sampai pengadilan,” katanya.
Seperti diketahui, Yaya Sutardi yang berprofesi sebagai sopir angkutan jurusan Tasikmalaya – Ciamis dikeroyok oleh sejumlah orang di kawasan Pancasila Kota Tasikmalaya sehingga menyebabkan korban mengalami luka-luka yang serius di bagian kepala, wajah hingga tubuh.
Korban yang merupakan anggota Gibas Kota Banjar adalah warga Cimenyan 1, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan/Kota Banjar. Dia meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat intensif di RSUD Kota Banjar, Rabu, 10 Januari 2024.
Menurut sang anak, ayahnya itu dikeroyok hanya gara-gara masalah sepele dan diduga karena salah paham. Akibat salah paham itu, terjadi cekcok mulut antara pelaku dengan ayahnya sehingga terjadi perkelahian dan ayahnya dikeroyok hingga mengalami luka parah.***