Network
KABAR TASIKMALAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Zonasi tahun ajaran 2023-2024 di Kota Tasikmalaya menuai polemik. Sejumlah orangtua siswa mengeluhkan sistem PPDB jalur zonasi yang tidak berjalan dengan semestinya.
Diduga, dalam proses PPDB Jalur Zonasi di Kota Tasikmalaya ini banyak terjadi kecurangan, terutama dalam hal domisili siswa yang diindikasikan menggunakan KK (Kartu Keluarga) Palsu.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah XII Dedi Suryadin, mengakui pihaknya banyak mendapat pengaduan dari masyarakat terkait pelaksanaan PPDB jenjang SMA tahun 2023 di Kota Tasikmalaya, termasuk Jalur Zonasi.
Baca Juga: PPDB Jalur Zonasi di Kota Tasikmalaya Dikeluhkan Orangtua. Diduga Banyak yang Gunakan KK Palsu
"Ya kami banyak kedatangan masyarakat, termasuk dari LSM dan insan pers yang menanyakan dan mengadukan terkait pelaksanaan PPDB, termasuk Jalur Zonasi," ujar Dedi, Kamis, 13 Juli 2023.
Intinya kata Dedi, mereka mempertanyaan pelaksanaan PPDB di Kota Tasikmalaya untuk jenjang kelas menengah yang secara prinsip memang muncul sejumlah masalah khususnya pada sistem zonasi dan famili.
Dari sistem famili itu ujar Dedi, munculah para pendatang yang menitipkan anaknya dengan cara memasukan nama anaknya ke KK orang yang lokasinya dekat dengan sekolah.
Baca Juga: Tiap Bulan Lahir 1.200 Janda dan Duda Baru di Ciamis, Ternyata Gara-gara Handphone
“Memang secara aturan zonasi, itu tidak bisa ditolak karena sudah sesuai dengan aturan. Walaupun sebenarnya mereka domisilinya jauh dari lokasi sekolah yang dimaksud,” katanya.
